×
Ad

Perubahan Logo SEA Games: Awalnya 6 Cincin, Kini 11 Cincin

Salamah Harahap - detikSport
Selasa, 02 Des 2025 15:50 WIB
Logo SEA Games. Foto: WikiCommons by Cmglee
Jakarta -

SEA Games dikenal sebagai perhelatan olahraga terbesar di kawasan Asia Tenggara. Ajang olahraga multicabang ini terus berkembang sejak awal digelar tahun 1959 dan kini menjadi representasi persaudaraan di antara 11 negara peserta.

Namun, tahukah detikers bahwa sepanjang sejarahnya, SEA games ditandai dengan lika-liku perjalanan, mulai dari perubahan nama, penambahan peserta, hingga perubahan logo.

Logo SEA Games yang kini dikenal dengan 11 cincin pada mulanya hanya berupa 6 cincin. Lantas, apa yang melatarbelakangi perubahan tersebut?

Agar memahami lebih rinci terkait perubahan logo SEA Games, berikut detikSport telah merangkum pembahasan lengkapnya. Yuk, simak sampai selesai ya, detikers!

Latar Belakang Perubahan Logo SEA Games

Sebelum resmi berganti nama pada 1997, SEA Games awalnya dikenal dengan The South East Asian Peninsular Games (SEAP Games). Logo SEAP Games pertama kali diperkenalkan pada 1959 di Bangkok.

Logo ini menggambarkan enam cincin yang mewakili enam negara anggota pendirinya, yaitu Burma, Kamboja, Malaya, Thailand, dan Vietnam Selatan. Logo tersebut digunakan hingga SEAP Games 1997 di Jakarta.

Pada 1999, tepatnya di penyelenggaraan SEA Games ke-10 di Brunei Darussalam, jumlah cincin pada logo bertambah menjadi 10. Hal ini mencerminkan keikutsertaan Singapura yang resmi diterima menjadi peserta oleh Federasi SEAP pada 1961, diikuti dengan Brunei, Indonesia, dan Filipina pada 1977.

Pada SEA Games 2011 yang diadakan di Indonesia, jumlah cincin kembali bertambah. Hal ini mencerminkan anggota baru federasi tersebut yang resmi diterima pada tahun 2003, yaitu Timor Leste yang sudah merdeka dari Indonesia.

Hingga kini, logo SEA Games terdiri dari 11 cincin yang menjadi simbol persatuan negara-negara pesertanya.

Demikianlah pembahasan lengkap mengenai perubahan logo SEA Games. Pembaruan logo ini menunjukkan bahwa SEA Games lebih dari sekedar ajang olahraga, namun juga diplomasi. Setiap cincin yang saling berikatan mengingatkan kita betapa pentingnya persatuan meskipun terdapat perbedaan budaya dan bahasa di Asia Tenggara.


---

Artikel ini ditulis oleh Salamah Harahap, peserta magang di detikcom.




(krs/krs)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork