Achmad Azran sudah menyatakan maju sebagai calon Ketua Umum KONI DKI Jakarta. Dia bertujuan untuk perbaiki tata kelola.
Pemilihan Ketum KONI DKI akan digelar pada Februari 2026. Azran berkomitmen untuk merealisasikan pengelolaan pendanaan KONI Jakarta yang optimal, transparan, dan akuntabel apabila terpilih.
Pria asli Betawi yang akrab disapa Bang Azran ini juga menyebut peningkatan prestasi olahraga Jakarta harus ditopang oleh sistem pendanaan yang kuat, adil, serta tidak hanya bergantung pada APBD Pemerintah Provinsi Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Azran ke depannya mau KONI Jakarta tidak mengandalkan APBD lagi. Sebagai pengusaha dan Anggota DPD RI, Azran mengungkapkan saat ini telah ada sejumlah komunikasi dan pembicaraan awal dengan pihak ketiga yang menyatakan kesiapan mendukung pendanaan pembinaan olahraga prestasi di Jakarta.
Dalam hal penggunaan dana, Azran menegaskan akan dilakukan secara terbuka dan berbasis klaster pembinaan dengan komitmen yang jelas sejak awal berdasarkan cluster pembinaannya dengan rekaman jejak prestasi.
"Jadj, cabang olahraga juara umum pada PON sebelumnya yang berjumlah sekitar 17 cabang akan mendapatkan bantuan sekitar Rp 2 miliar per tahun. Sementara itu, cabang olahraga kategori Olympic Sports yang berjumlah sekitar 35 cabang akan memperoleh bantuan sekitar Rp1,5 miliar per tahun, dan cabang olahraga non-Olympic akan mendapatkan bantuan maksimal Rp1 miliar per tahun,"kata Azran dalam keterangan persnya.
Cabang olahraga meraih juara umum PON dan Olympic Sports akan menjadi prioritas untuk mendapatkan program Bapak Angkat dari pihak ketiga. Prioritas berikutnya untuk mendapatkan program Bapak Angkat adalah Cabor Olympic dan kemudian cabor Non Olympic.
KONI Wilayah juga akan memperoleh bantuan sekitar Rp 3 miliar per tahun untuk pembinaan olahraga prestasi usia dini atau lapis 3 dan lapis 4, sesuai dengan prioritas cabang olahraga yang telah disepakati di masing-masing wilayah.
Azran juga menaruh perhatian besar pada badan fungsional, yang akan mendapatkan bantuan pembinaan sekitar Rp 500 juta untuk mendukung program talent scouting dalam menjaring atlet-atlet berbakat. Program ini akan diperkuat melalui kerja sama dengan pihak ketiga, termasuk Dinas Pendidikan dan instansi terkait lainnya.
Seluruh bantuan pendanaan tersebut wajib disertai proposal program kerja teknis, target prestasi yang terukur, serta laporan pertanggungjawaban penggunaan dana. Azran menegaskan bahwa seluruh penggunaan dana akan diaudit secara transparan dan akuntabel setiap tahun oleh BPK, BPKP, dan Kantor Akuntan Publik. Hasil audit akan disampaikan secara terbuka dalam forum resmi KONI Jakarta
"Pengelolaan dana olahraga adalah amanah. Jika saya dipercaya memimpin KONI DKI, saya pastikan setiap rupiah benar-benar digunakan untuk prestasi atlet dan kemajuan olahraga Jakarta," tegas Bang Azran.
(ran/aff)











































