Pertarungan antiklimaks terjadi di partai puncak tim putri yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (4/5/2008). Melawan Jakarta Elektrik PLN, Surabaya Bank Jatim menang mudah 3-0 dengan skor 9-25, 19-25, dan 25-27.
Ditemui usai pertandingan, pelatih Jakarta Elektrik PLN, Victor Laiyan mengungkapkan alasan kekalahan timnya yang justru tampil lebih baik di babak final four minggu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa timnya terlalu fokus untuk mengejar ketertinggalan sehingga akhirnya melupakan pertahanan mereka sendiri.
Sementara itu di tim putra, Sananta berhasil mengalahkan rival satu kotanya BNI Taplus 3-1 dengan skor 25-17, 25-20, 17-25, dan 20-25. Meski diwarnai dengan dikeluarkannya kartu kuning untuk Sananta pada set ke tiga, secara keseluruhan permainan berjalan seru.
Loudry yang ditemui usai penyerahan hadiah, tidak berbicara banyak mengenai kekalahannya. "Saya rasa sudah terbukti, siapa yang terbaik pantas juara," singkatnya.
Di pertandingan lain, dalam perebutan tempat ketiga, tim putri Jakarta BNI Taplus mengalahkan Gresik Petrokimia 3-1 dengan skor 25-21, 17-25, 25-18, dan 25-21. Sedangkan pada tim putra, Surabaya Samator harus mengakui keunggulan Bantul Yuso Tomkins 2-3 dengan skor 30-28, 25-22, 22-25, 22-25, dan 11-15.
Masing-masing juara mendapat hadiah Rp 175 juta untuk kampiun, Rp 100 juta bagi runner up, Rp 75 juta untuk juara tiga, dan Rp 50 juta bagi peringkat keempat. (a2s/krs)