Diakhiri Uji Ketahanan 24 Jam

Djarum Super Adveturace

Diakhiri Uji Ketahanan 24 Jam

- Sport
Minggu, 10 Agu 2008 01:03 WIB
Bogor - Djarum Super Adventurace 2008 akhirnya selesai. Uji ketahanan 24 jam yang terdiri dari empat buah kegiatan menjadi event penutup dari acara ini.

Setelah berkompetisi selama delapan hari, terpilihlah sembilan orang petualang terbaik yang berhak melaju ke babak terakhir, yakni uji ketahanan selama 24 jam ini. Sebagai gambaran, kompetisi kali ini tak lagi dalam bentuk berkelompok, melainkan kompetisi individual di antara sembilan peserta tersisa.

Untuk mencapai finis di kawasan Puncak, kesembilan peserta harus melalui beberapa tantangan dulu. Renang 1.000 meter di danau Jatiluhur menjadi yang pertama. Pada babak ini, dua peserta langsung gugur. Mereka adalah Gerhard Tampubolon dan Andri Andranto. Gerhard dikabarkan tengah tidak fit, sementara Andri trauma karena pernah hampir tenggelam di sungai pada babak trekathlon beberapa hari sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di tengah sore hari Jumat (8/8/2008) pukul 15.50 WIB, para peserta menyeburkan diri di tengah derasnya waduk Jatiluhur. Selesai melakukan tantangan tersebut, mereka pun naik ke jeep masing-masing untuk melakukan perjalanan off-road hingga tengah malam. Adapun jarak yang ditempuh mencapai sekitar 45 km dari Jatiluhur menuju daerah Puncak.
 
Salah seorang peserta, Ezaldi Muftandi, akhirnya harus mundur dari lomba karena mobilnya terbalik. Beruntung, ia tak mengalami cedera apapun.

Usai berisitirahat beberapa saat, peserta pun melanjutkan perjalanannya. Kini mereka harus mengayuh sepeda. Berbeda dengan mountain bike beberapa hari sebelumnya yang "turun-naik", trek kali ini mengharuskan peserta untuk menggenjot sepeda melewati jalur yang menanjak.

Selesai? Belum. Perlombaan berlanjut dengan lari lintas alam. Dari sini mereka harus mencapai finis yang berada di Telaga Saat, juga masih di Puncak.

Lalu, siapa yang berhasil menyentuh finis lebih dulu? Dia adalah pemuda asal Padang, Sumatera Barat, bernama Fajri Isral. Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Andalas ini finis dengan catatan waktu 18 jam 55 menit dan 25 detik atau masuk finis pada hari Sabtu (9/8/2008) pukul 10.46 WIB. Sebagai pemenang, Fajri berhak membawa pulang sebuah Toyota Rush sebagai hadiah utama.

Bagi Fajri, kompetisi menantang alam bukanlah hal yang baru. Sebagai salah satu anggota Mapala di universitasnya, ia mengaku pernah mendaki beberapa gunung, di antaranya adalah Gunung Kerinci dan Gunung Semeru.

Usai acara penyerahan hadiah, ia mengaku bahwa dirinya tak pernah mengira bisa memenangi kompetisi ini. Apalagi dalam uji ketahanan 24 jam ini ia diharuskan mengendarai jeep, sebuah kendaraan yang belum pernah ia kemudikan sebelumnya.
 
"Saya belum pernah (menyetir jeep). Kemarin itu co-driver saya sudah banyak ngomel. Cuma saya dengarkan saja dan tak ambil pusing," tandasnya. (roz/din)

Hide Ads