Jakarta - Kompetisi Liga Champions identik pertandingan kelas dunia antara klub-klub besar di Eropa yang seluruhnya dimainkan oleh pria. Namun, kompetisi yang berada di bawah naungan UEFA ini juga memiliki
Women's Champions League, atau lebih biasa disingkat UWCL, sebagai salah satu kompetisi tertinggi di level klub perempuan di benua Eropa.
Cukup beralasan jika kompetisi ini tidak terdengar karena sepakbola perempuan memang masih miskin diekspos media-media Eropa, apalagi oleh media di Indonesia.
Sepanjang sejarah penyelenggaraannya, UWCL pertama kali bernama UEFA ' Cup di awal musim 2001-2002, dan mulai berubah nama menjadi UEFA Women's Champion League pada musim 2009-2010. Jerman tercatat sebagai negara penyumbang terbanyak dalam urusan juara dalam kompetisi ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akhir pekan ini (21 dan 22 Maret 2014), babak perempatfinal UWCL akan berlangsung kembali setelah menyaring kesebelasan-kesebelasan terbaik yang lolos dari babak 16 besar, antara lain 1.FFC Frankfurt (Jerman), Bristol City (Inggris), VfL Wolfsburg (Jerman), FC Rosengard (Swedia), Glasgow City FC (Skotlandia), Paris Saint Germain (Prancis), Linkopings (Swedia) dan IF Brondby (Denmark).
Lebih lengkapnya, kami paparkan tentang ulasan UEFA Women's Champions League dalam sajian infografis di bawah ini:

(a2s/rin)