Korban terakhir dari panasnya kursi manajer Chelsea adalah Andre Villas-Boas. Pria asal Portugal itu menjadi orang keenam yang memanajeri Chelsea sejak didepaknya Jose Mourinho pada 2007.
Dengan masuknya Roberto Di Matteo sebagai manajer interim, maka Chelsea sudah memiliki tujuh orang manajer selepas era Mourinho. Selain Villas-Boas dan Di Matteo, lima orang lainnya adalah Avram Grant, Luiz Felipe Scolari, Ray Wilkins (sebagai caretaker selepas Scolari dipecat), Guus Hiddink, dan Carlo Ancelotti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Szczesny pun setuju pada pendapat yang kedua. Kiper asal Polandia ini menyebut bahwa beberapa pemain Chelsea terlalu banyak ambil kendali sehingga akhirnya merugikan klub itu sendiri.
"Saya pikir, beberapa pemain asal Inggris di Chelsea mengendalikan klub terlalu banyak," ujarnya seperti dilansir Guardian.
"Mereka punya tujuh manajer sejak 2007 dan ini berbeda dengan Arsenal. Saya pikir, tak ada bahaya akan keretakan pada kami musim ini."
"Semuanya berbeda di klub ini. Di ruang ganti, kami tahu bahwa Arsene Wenger adalah bosnya. Robin van Persie adalah kapten sekaligus pemimpin kami, tapi di ruang ganti kami semua setara," tukasnya.
Di Matteo akan tetap menangani Chelsea sampai akhir musim. Siapa yang akan menjadi manajer The Blues musim depan masih tetap menjadi spekulasi.
(roz/krs)











































