Lawan yang dihadapi Tontowi/Liliyana pada pertandingan di Tianhe Indoor Stadium, Guangzhou, China, Minggu (11/8/2013) sore WIB, bukan pasangan sembarangan. Mereka adalah Xu Chen/Ma Jin, jagoan tuan rumah sekaligus ganda campuran nomor satu dunia.
Pada game pembuka, Tontowi/Liliyana mampu mengendalikan permainan. Poin demi poin mereka peroleh, sementara permainan Xu/Ma tak berkembang. Tontowi/Liliyana menang 21-13.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Game penentuan berjalan sangat ketat dan menegangkan. Meski Xu/Ma lebih sering unggul, selisih poin antara kedua pasangan tak pernah lebih dari dua poin.
Tontowi/Liliyana sempat berada dalam situasi kritis saat mereka tertinggal 18-20. Artinya, Xu/Ma cuma butuh satu poin lagi untuk jadi juara dunia.
Tapi, Tontowi/Liliyana tak menyerah. Mereka mampu mengunci pasangan China di angka 20 dan membalikkan keadaan 22-20.
"Faktor mental menjadi faktor penting pada kemenangan kami hari ini, ada pengaruh faktor lucky juga, terutama di game ketiga. Sebenarnya tadi kami hanya menahan dan mengimbangi permainan. Pokoknya kami tahan terus," jelas Tontowi seusai pertandingan, seperti dikutip situs resmi PP PBSI.
Hal senada diungkapkan oleh Liliyana. Menurutnya, dukungan penonton justru membuat Xu/Ma tertekan.
"Xu/Ma pasti ada tekanan, apalagi mereka wakil tuan rumah. Ditambah lagi pada game ketiga mereka leading 20-18 dan kami bisa menyamakan kedudukan 20-20 pasti tekanan makin berat, dan momen ini adalah kesempatan untuk kami, kami menang dari segi mental," katanya.
Bagi Tontowi, ini adalah gelar juara dunianya yang pertama. Sementara untuk Liliyana adalah yang ketiga, setelah tahun 2005 dan 2007 bersama Nova Widianto.
(mfi/a2s)