Banyaknya beban yang dimiliki Kemenpora merupakan alasan Komisi X DPR RI untuk tidak memberikan bantuan via APBN. Pasalnya, saat ini, Kemenpora sudah memiliki kebutuhan lain, yakni untuk pembinaan cabang-cabang olahraga jelang multievent, Satlak Prima, hingga biaya lainnya --selain juga biaya untuk Asian Games 2018.
"Komisi X tidak merestui Kemenpora membantu Rio sepenuhnya karena beban Kemenpora sudah terlalu besar, tapi kami pemerintah tidak akan berhenti berupaya," ujar Imam usai melakukan Rapat Kerja dengan Komisi X, di Gedung MPR/DPR, Rabu (25/5/016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
[Baca Juga: Rio Haryanto, Pay Driver, dan Model Perekrutan Pebalap F1]
Untuk diketahui, jumlah total donasi terhitung sejak 17 April hingga 22 Mei adalah sekitar Rp 221 juta. Padahal target yang diharapkan adalah bisa menembus angka Rp 100 miliar.
"Uang donasi SMS terserah Kiky Sport (yang mengatur). Mereka sudah diberi kepercayaan dari Kemenpora, operator, dan masyarakat. Rio tentu butuh dana yang besar untuk mengikuti setiap balapannya," ungkapnya.
"Namun, saya berharap bahwa sebelum akhir Mei, Kiky Sport sudah memberikan laporan mengenai jumlah donasi SMS dari masyarakat."
"Saya optimistis. Bekal kita sebagai anak Indonesia harus optimistis melihat apa pun. Tidak boleh kecil terhadap apapun. Itu juga menjadi arahan presiden," pungkas dia.
(mcy/roz)