Tragedi pesawat di Kolombia, Selasa (29/11/2016) kemarin, menewaskan nyaris seluruh tim utama Chapecoense yang sejatinya akan bertanding dalam partai leg pertama final Sudamericana--yang kira-kira setara dengan Liga Europa di UEFA.
[Baca juga: Kecelakaan-Kecelakaan Pesawat yang Melibatkan Klub-Klub Sepakbola]
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
[Baca juga: Bek Tengah Chapecoense Ditemukan Selamat dalam Kecelakaan Pesawat]
Kecelakaan tragis itu sudah sedemikian menyedot perhatian dunia sepakbola. Ucapan duka dan belasungkawa terus mengalir. Presiden Brasil Michel Temer langsung mengeluarkan pernyataan dan pada prosesnya 'Negeri Samba' memasuki tiga hari masa berkabung nasional.
[Baca juga: Presiden Brasil Turut Berduka dengan Tragedi Pesawat Chapecoense]
![]() |
[Baca juga: Tragedi Chapecoense, Brasil Tetapkan 3 Hari Masa Berkabung Nasional]
Tak dimungkiri bahwa selimut duka itu saat ini masih sangat tebal menyelubungi Chapecoense. Tapi klub Serie A Brasil itu juga tetap berusaha sebisa mungkin bersikap tegar. Tekad bangkit pun sudah disuarakan.
[Baca juga: Fans Chapecoense Berkumpul dan Berdoa Bersama di Stadion]
"Kami akan merestrukturisasi klub, mendatangkan pemain-pemain baru, mengadakan banyak rapat, dan bersabar dalam mengarungi Brasiliero, sebuah turnamen yang amat penting buat kami," kata Wakil Presiden Chapecoense Ivan Tozzo kepada Globoesporte.
![]() |
"Kami bertekad bangkit dan terus melangkah maju tahun depan," lanjutnya seperti dikutip Reuters.
[Baca juga: Nasib Tragis Chapecoense, Leicester-nya Brasil]
(krs/nds)