Anggota Exco: Kompetisi Dua Wilayah Salahi Aturan

Anggota Exco: Kompetisi Dua Wilayah Salahi Aturan

- Sepakbola
Rabu, 14 Sep 2011 18:21 WIB
Jakarta - Anggota Komite Eksekutif La Nyalla Mattalitti mengkritik keras perubahan format kompetisi Liga Indonesia 2011/2012. Kompetisi dua wilayah yang sudah diputuskan PSSI disebutnya menyalahi aturan.

"Yang lama Liga Super itu sudah bagus, jangan diruwet-ruwetkan bikin kompetisi yang baru, hanya untuk mengakomodir kelompok-kelompok tertentu. Dulu kan sudah ada kompetisi, jenjangnya sudah ada. Terusin yang sudah ada aja kenapa sih?" seru anggota Komite Eksekutif PSSI Ketua Bidang Hukum, La Nyalla Mattalitti di Kantor PSSI, Rabu (14/9/2011).

PSSI sebelumnya menetapkan kalau untuk musim kompetisi 2011/2012 ada digelar dalam dua wilayah. Organisasi pimpinan Djohar Arifin Husin tersebut menyebut kalau kompetisi dua wilayah bisa membantu klub yang kesulitan dana saat harus menjalani laga tandang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun Mattalitti malah menyebut apa yang dilakukan PSSI menyalahi aturan karena dalam statuta justru disebutkan kalau kompetisi adalah satu wilayah. Perubahan format kompetisi disebutnya harus didahului dengan perubahan statuta dan dilakukan dalam kongres.

"Kalau saya tetap berjuang sesuai statuta, di dalam statuta jelas 18 klub Divisi Super, bawahnya ada 16. Kalau mau diubah, silahkan. Selama dilakukan lewat kongres," lanjut dia kemudian.

Lebih jauh Mattalitti juga mempertanyakan kebenaran adanya restu dari AFC terkait kompetisi dua wilayah tersebut. Sebagai anggota Komite Eksekutif yang membawahi komite hukum dia juga tak pernah melakukan verifikasi terhadap klub-klub.

"Yang saya lihat sekarang ini, kompetisi mengadakan workshop, atas nama AFC katanya dua wilayah. Saya dipercaya jadi komite hukum, sebagai orang hukum saya katakan kalau mau membuat dua wilayah harusnya kerangkanya ini, kita-kita ini diajak ngomong. Saya sebagai komite hukum diajak ngomong, bicara, dan kita susun."

"Kalau AFC, AFC yang mana, aturannya yang mana. Setahu saya, begitu melanggar statuta, AFC pun tidak mau."

"Saya tidak merasa memverifikasi, yang memverifikasi Sihar Sitorus, dasarnya hukumnya apa dia verifikasi. Dasarnya yang menentukan siapa? Sihar adalah Komite Kompetisi, dalam statuta tugasnya menyiapkan pertandingan, atur jadwal. Yang memverifikasi itu tim. Ada tim ahli satus, tim hukum dan tim organisasi, sesuai statuta," demikian tuntasnya.

(din/mfi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads