Seperti diberitakan sebelumnya, Rio Ferdinand tertangkap kamera tidak memakai kaos bertuliskan "Kick It Out" dalam laga MU kontra Stoke City. Kaos tersebut sejatinya adalah sebuah kampanye bersama yang dilakukan 20 klub Premier League untuk menentang aksi rasisme yang belakangan dianggap banyak terjadi di kompetisi tersebut.
Mengikuti jejak kakaknya, Anton juga memilih untuk tidak memakai kaos tersebut jelang laga QPR menghadapi Everton, Minggu (21/10/2012) malam WIB. Selain Anton, dua pemain QPR yang lain juga melakukan penolakan serupa, mereka adalah Shaun Wright-Phillips dan Junior Hoilett.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keputusan untuk tidak ikut melakukan kampanye anti-rasisme tersebut dilakukan bukannya tanpa alasan. Anichebe dalam pernyataannya jelang pertandingan menyebut kalau upaya penghapusan rasisme dari sepakbola tak dilakukan dengan benar-benar serius. Dia juga meminta semangat anti-rasisme juga seharusnya diterapkan pada kehidupan sosial di Inggris, bukan cuma di atas lapangan.
"Apakah kita benar-benar menendangnya keluar (rasisme)? Itu situasi yang tidak bisa terjadi begitu saja. Saya percaya pada upaya membuang rasisme dari segala kehidupan, tak cuma sepakbola - menendangnya keluar dari masyarakat," papar Anichebe di Skysports.
"Saya tidak mau memakai kaosnya, saya tidak berpikir memakainya sebagai sebuah tindakan yang benar. Jika orang lain tak mau memakainya, maka itu adalah hak mereka. Saya tak mau menjadi model poster anak-anak untuk kampanye 'Kick Racism Out of Football'. Anda tidak akan melihat manfaat kaos itu sampai melihat sesuati terjadi, saat itulah kami baru memutuskan memakai kaos itu," lanjut gelandang asal Nigeria itu.
(din/din)