Mundur dari Sepakbola, Bin Hammam Disanksi Seumur Hidup

Mundur dari Sepakbola, Bin Hammam Disanksi Seumur Hidup

- Sepakbola
Selasa, 18 Des 2012 02:22 WIB
Getty Images
Zurich - Mantan Presiden AFC Mohamed Bin Hammam memutuskan mundur dari segala aktivitas sepakbola. Dianggap menyalahgunakan jabatannya, pria asal Qatar itu kembali dijatuhi hukuman seumur hidup oleh FIFA.

Ini adalah kali kedua FIFA menjatuhkan hukuman pencekalan dalam beragam aktivitas sepakbola selama seumur hidup terhadap Bin Hammam. Otoritas sepakbola tertinggi itu pada Juli 2011 pernah menjatuhkan vonis serupa, meski kemudian putusannya dibatalkan pengadilan banding olahraga (CAS).

Namun pada Senin (17/12/2012) kemarin waktu setempat, FIFA kembali menjatuhkan hukuman pencekalan seumur hidup terhadap Bin Hammam. Dalam pernyataannya, FIFA menyebut kalau sanksi tersebut dijatuhkan bukan didasari atas aksi suap dan korupsi yang dilakukan Bin Hammam saat mencalonkan diri menjadi Presiden FIFA, namun karena konflik kepentingan yang terjadi saat masih menjabat Presiden AFC.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berdasarkan fakta-fakta di bawah kode etik baru FIFA, Komite Etik FIFA tetap berkompeten untuk membuat keputusan bahkan saat seseorang sudah menyatakan mundur. Dewan memutuskan untuk mencekal Bin Hammam dari semua aktivitas yang terkait dengan sepakbola seumur hidupnya," demikian pernyataan resmi FIFA.

"Hukuman seumur hidup ini didasarkan pada laporan terakhir dari Michael J. Garcia, Presiden Dewan Penyelidik Komite Etika FIFA. Laporan tersebut menunjukkan pengulangan pelanggaran Artikel 19 (Konflik Kepentingan) dari Kode Etik FIFA, edisi 2012, oleh Mohamed Bin Hammam selama dia menjabat presiden AFC dan anggota komite eskekutif FIFA di tahun 2008 sampai 2011, yang menjadi pembenaran atas hukuman seumur hidup dari semua aktivitas yang berkaitan dengan sepakbola," lanjut pernyataan itu.

Bin Hammam pada awalnya dituduh melakukan upaya penyuapan dengan membeli suara untuk mendukungnya maju sebagai presiden FIFA. Dia dituduh menyerahkan uang sebesar US$ 40.000 pada beberapa orang dari pemilik suara dari Karibia hanya beberapa hari sebelum pemilihan presiden FIFA tahun lalu.


(din/din)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads