Moukwelle Ebwangga musim lalu tercatat sebagai pemain Persewangi Banyuwangi, salah satu klub yang berlaga di Divisi Utama Indonesia Premier League. Pesepakbola asal Prancis itu terlunta-lunta nasibnya lantaran gajinya selama tujuh bulan belum dibayar pihak klub, dengan total tunggakan berjumlah Rp 217.000.000. Demikian rilis yang diterima detikSport dari Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI).
Dalam negosiasi yang dilakukan kemudian, Moukwelle menyetujui kalau dirinya hanya akan menerima Rp 170.000.000, di mana uang tersebut didapat melalui fasilitas dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi. Moukwelle 'terpaksa' menerima jumlah yang tak sesuai haknya itu karena dia mengaku butuh uang untuk segera pulang ke Prancis lantaran ibu dan anaknya tengah sakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belakangan diketahui kalau Rp 50 juta tersebut datang dari Persewangi, sebagai bagian dari pembayaran tunggakan gajinya yang berjumlah Rp 170 juta. Uang tersebut didapat Persewangi dari PSSI melalui Widjayanto dengan status pinjaman. Informasi ini didapat APPI dari salah satu pengurus Persewangi bernama Taufik.
Moukwelle kemudian menagih sisa pembayaran gajinya yang masih tersisa Rp 120 juta. Namun pihak Persewangi hanya bersedia membayar Rp 100 juta, dan menyebut kalau kekurangan Rp 20 juta lainnya akan dibayarkan oleh Dispora Banyuwangi.
Lagi-lagi Moukwelle harus menerima keputusan sepihak tersebut. Persewangin pun menjanjikan pembayaran Rp 100 juta pada Kamis 10 Januari pekan lalu. Sayangnya, hingga waktu yang dijanjikan Persewangi belum juga membayar kewajiban mereka pada Moukwelle.
Kondisi Moukwelle kini dikabarkan sudah membaik dan tengah menjalani proses pemulihan. Dia sementara 'dirawat' oleh kelompok suporter Persewangi, Laros Jenggirat.
Foto: Moukwelle Ebwangga bersama perwakilan dari APPI
(din/rin)