Kejadian itu terjadi di menit-menit terakhir babak kedua, dalam laga di Stadion Siliwangi, Bandung, Minggu (21/4/2013).
Di menit 82, ketika wasit Muhaimin memberi hadiah penalti buat PBR dalam kedudukan 1-1, para pemain Persiwa melakukan protes. Edison Pieter Rumaropen bahkan tak kuasa menahan emosinya. Sambil berlari dari arah belakang ia tahu-tahu melayangkan tangannya ke wajah sang pengadil lapangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari momen penalti itu -- pertandingan sempat dihentikan bebarapa menit -- PBR berhasil mencetak gol melalui eksekusi Gaston Castano, dan mereka pun menjadi pemenang dengan skor akhir 2-1.
Persiwa lebih dulu unggul ketika Camara Sekou berhasil membongkar gawang PBR yang dikawal Edi Kurnia, saat babak pertama belum berusia dua menit.
PBR gagal menyamakan kedudukan ketika mendapatkan hadiah penalti pertama di menit 14, setelah tendangan Gaston melesat di atas mistar gawang.
Persiwa bermain dengan 10 orang setelah Richardo Roberto diganjar kartu merah menjelang akhir babak pertama, karena menginjak tangan seorang pemain lawan.
Keuntungan jumlah pemain dimanfaatkan PBR untuk menyamakan kedudukan di menit-menit 680 melalui M. Arsyad. Mereka pun akhirnya berbalik menang setelah gol penalti Gaston di delapan menit terakhir -- dalam insiden pemukulan di atas.
(a2s/mfi)