Robben Tak Lagi Jadi Pecundang

Robben Tak Lagi Jadi Pecundang

- Sepakbola
Minggu, 26 Mei 2013 06:11 WIB
Getty Images/Alex Grimm
London - Dalam tiga tahun terakhir, Arjen Robben sudah lima kali tampil di final dan semuanya ia ada di pihak yang kalah. Tahun ini ia patut bergembira karena berhasil menuntaskan catatan buruk itu.

Pertama adalah final Liga Champions 2010 di mana Robben bersama Bayern Munich kalah dari Inter Milan. Lalu berlanjut sebulan kemudian saat timnas Belanda kalah 0-1 dari Spanyol di final Piala Dunia.

Robben kemudian mencapai final lagi dua musim setelahnya kalah Bayern tampil di final DFB Pokal dan saat itu Bavarians kalah telak 2-5 dari Borussia Dortmund dan puncaknya adalah saat ia gagal lagi di final Liga Champions usai kalah adu penalti dari Chelsea.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada garis lurus yang bisa ditarik dari empat final yang sudah dilaluinya yakni Robben yang kerap buang-buang peluang dan paling ketara adalah kegagalannya mengeksekusi penalti di masa extra time di final melawan Chelsea (saat itu skor masih 1-1).

Tapi di New Wembley, Minggu (26/5/2013) dinihari WIB, Robben membayar tuntas segala kegagalan itu dengan jadi pahlawan kemenangan Bayern atas Dortmund di final Liga Champions dengan skor 2-1, lewat satu gol dan satu assist-nya.

"Aku tidak bisa berkata-kata lagi. Aku sangat emosional. Musim lalu benar-benar mengecewakan untkku dan dalam empat tahun terakhir, kami sudah tiga kali ke final -- kami harus juara pokoknya! Tapi kami masih harus meraihnya. Ketika aku mencetak gol aku tiba-tiba memikirkan mengenai perjalanan karierku, rasanya sangat spesial yang tidak bisa Anda bayangkan," urai Robben seperti dilansir BBC.

"Anda tentu tidak ingin selalu jadi pecundang dan selalu jadi nomor dua. Kami pantas menjadi juara. Aku sudah memikirkan soal ini berkali-kali. Semua orang yang kutemui sebelum laga ini bilang bahwa ini adalah malamnya kami dan aku punya feeling yang bagus soal itu," sambungnya.

Kini Robben (dan Bayern) tinggal menyempurnakan musim mereka dengan gelar ketiga dengan syarat mampu mengalahkan Stuttgart di final DFB Pokal depan, sekaligus jadi tim Jerman pertama yang mampu meraih treble.

"Usai musim lalu, kami tahu apa yang harus kami lakukan untuk menjadi lebih baik dan itulah yang kami sudah lakukan. Kami sudah mencetak sejarah tapi kini kami bisa merebut treble," demikian dia.

(mrp/din)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads