Diego Simeone senang bukang kepalang saat Atletico Madrid tampil sebagai juara La Liga musim ini. Menurutnya ini adalah buah kerja keras yang sudah dilakukannya sejak melatih klub tersebut.
Mundur ke belakang tepatnya di Desember 2011 saat Simeone datang ke Vicente Calderon menggantikan tugas Gregorio Manzano. Saat itu posisi Atletico ada di urutan ke-10 klasemen dan berselisih 18 poin dengan Barcelona serta Real Madrid yang ada di puncak.
Musim itu memang Atletico tak berhasil lolos ke Liga Champions tapi mereka menuntaskan musim dengan trofi Liga Europa, yang kemudian diikuti dengan Piala Super Eropa dan di akhir musim lalu ditutup dengan Copa del Rey.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak diunggulkan untuk jadi juara dan sempat nyaris kehilangan kesempatan merebut trofi juara beberapa pekan lalu, Atletico justru menuntaskan musim di posisi pertama dan berhak atas trofi juara La Liga.
Ini didapat setelah menahan imbang 1-1 Barca di Camp Nou pada pekan terakhir La Liga sekaligus menyudahi penantian 18 tahun trofi liga.
"Perasaan gembira yang luar biasa dan Anda tidak bisa menjelaskannya seperti apa rasanya," ujar Simeone seperti dikutip BBC.
"Saya ingin berterima kasih kepada para pemain dan orang-orang yang selalu yakin pada kami," sambungnya.
"Ini adalah buah kerja keras. Tim tahu itu, menuntaskan kerja keras kami dan hari ini adalah salah satu hari terpenting dalam sejarah Atletico Madrid," demikian dia.
Simeone berpeluang melengkapi trofi La Liga dengan Liga Champions saat menghadapi Madrid final pekan depan.
(mrp/rin)











































