Soal Harga Tiket, Klub-klub Inggris Dinilai Memanfaatkan Loyalitas Suporter

Soal Harga Tiket, Klub-klub Inggris Dinilai Memanfaatkan Loyalitas Suporter

- Sepakbola
Kamis, 16 Okt 2014 12:40 WIB
Getty Images Sport/Clive Mason
London - Harga tiket pertandingan klub-klub Liga Inggris terus menanjak, bahkan persentase kenaikannya lebih dari tiga kali lipat angka inflasi. Tim-tim dinilai terlalu memanfaatkan loyalitas para pendukungnya.

Sebuah studi yang dilakukan BBC mengungkapkan bahwa harga tiket sepakbola di Inggris mengalami kenaikan besar. Untuk tiket per pertandingan, rata-rata harga termurah dari Premier League sampai League Two adalah 21,49 poundsterling atau sekitar 420 ribu rupiah.

Harga tersebut naik mencapai 13% sejak 2011, sementara dalam periode yang sama biaya hidup di Inggris naik 'hanya' 6,8%. Dari tahun ke tahun, kenaikannya sebesar 4,4%, lebih dari tiga kali angka inflasi yang hanya 1,2%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara untuk tiket musiman, kenaikannya berada di angka 8,7% sejak 2012. Rata-rata harga tiket termurah naik dari 467,95 pounds (sekitar 9,1 juta rupiah) menjadi 508,55 pounds (hampir 10 juta rupiah).

Sebagai perbandingan, harga tiket musiman termurah di empat divisi teratas Liga Inggris, yang dimiliki Charlton Athletic dengan 150 pounds (hampir 3 juta rupiah), masih lebih mahal dari milik Barcelona yang 'cuma' 103,38 pounds (sekitar 2 juta rupiah). Tiket musiman termurah Barca sekaligus masih lebih terjangkau daripada tiket musiman termurah 92 klub profesional Inggris.

Tingginya harga tiket ini membuat Menteri Olahraga Inggris Helen Grant terheran-heran. Mantan Chief Executive supermarket top Inggris Sainsbury, Justin King, menilai klub-klub Inggris hanya memanfaatkan dukungan suporternya untuk mendapatkan pemasukan besar.

"Bisnis apapun yang merasa bisa mengandalkan hanya pada loyalitas pelanggannya, terlepas dari bagaimana perlakuan mereka, pada akhirnya akan gagal. Ini adalah fakta absolut," kata King kepada BBC.

"Oleh karena itu, saya akan bertanya pada klub-klub tersebut 'apakah para penggemar kalian saat ini lebih bahagia daripada lima tahun lalu dengan pengalaman yang mereka dapatkan, dengan nilai yang mereka dapatkan atas uang yang dikeluarkan?'" tambahnya.

Sementara Federasi Suporter Sepakbola meminta klub untuk lebih memaksimalkan kesepakatan hak siar ketimbang membebankan tiket mahal pada suporter. Dengan begitu, diyakini harga tiket bisa turun sekitar 30 pounds (hampir 600 ribu rupiah) dan klub masih mendapatkan pendapatan yang sama besarnya.

"Tiga kali lipat dibandingkan tingkat inflasi benar-benar tidak bisa diterima dari sebuah industri yang mendapatkan limpahan uang sangat besar," ujar Malcolm Clarke, ketua kelompok tersebut.

Meski terus mengalami kenaikan, tapi rata-rata penonton di stadion ternyata juga meningkat. Musim lalu rata-rata penonton mencapai 36.695, tertinggi sejak 1950. Di musim sebelumnya rata-rata penonton di angka 35.903.

(raw/roz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads