PSS Sleman dan PSIS Semarang dijatuhi hukuman menyusul laga kontroversial di lanjutan Divisi Utama yang menciptakan lima gol bunuh diri. Tapi adapun gol-gol bunuh diri yang justru menggelitik.
Pertandingan antara PSS melawan PSIS pada akhir pekan lalu, sedang mendominasi pemberitaan sepakbola Indonesia. Pada akhirnya, kedua tim didiskualifikasi atas putusan sidang yang digelar Komisi Disiplin PSSI.
PSS dan PSIS dianggap sudah mencederai sportivitas dalam sepakbola. Namun begitu, tidak demikian dengan gol-gol bunuh diri yang tercipta berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1.Gareth Bale untuk Liverpool, 28 November 2012
|
Diawali serangan Liverpool dari sepak pojok, Steven Gerrard menyongsong bola dengan sepakan ke tiang jauh. Aaron Lennon yang berdiri di dekat tiang dengan sigap menghadang tapi sepakannya justru mengenai wajah Bale yang berdiri di depannya sebelum bola masuk ke gawang Spurs.
Bale pun jatuh sembari menutup muka dengan kedua tangannya, sembari menahan rasa sakit. Akan tetapi, Lennon dan Bale agaknya tak perlu merasa bersalah lantaran keduanya membawa Spurs memenangi laga 2-1 di mana Bale menciptakan assist atas gol pertama Spurs yang dibuat Lennon sebelum mencetak gol kedua bagi timnya.
2. Lee Dixon untuk Coventry City, 7 September 1991
|
Akan tetapi, pertandingan kandang melawan Coventry City dalam lanjutan Divisi Satu Liga Inggris (sekarang Premier League) bisa disebut sebagai bukan harinya Dixon. Ia membuat sebuah gol bunuh diri yang 'membantu' Arsenal kalah 1-2.
Setelah mengamankan passing jauh dari kiper Coventry, Dixon melakukan back-pass yang luar biasa. Tanpa mengetahui posisi dari Seaman yang rupanya sudah sedikit maju, Dixon melepaskan sebuah tendangan yang melewati kepala si kiper dan masuk ke gawang.
3. Djimi Traore untuk Burnley, 18 Januari 2005
|
Bermaksud ingin mencegat bola hasil crossing lawan dari sisi kiri, Traore memutarkan badannya sebelum kakinya menendang bola dan masuk ke gawang The Reds.
Walau demikian, setidaknya di akhir musim Traore masih bisa tersenyum. Ia menjadi starter kala Liverpool mengalahkan AC Milan di final Liga Champions.
4. Vincent Kompany untuk Fulham, 21 Desember 2013
|
Seorang pemain Fulham melepaskan crossing mendatar ke kotak penalti City, yang sebenarnya bisa diantisipasi dengan mudah. Kompany bermaksud membuang bola dengan melakukan tendangan dengan kaki kiri luar. Tak disangka, bola melambung kemudian membentur tiang jauh sebelum masuk gawang yang dijaga Joe Hart.
Kompany pada akhirnya bisa menarik napas lega. Jesus Navas dan James Milner sukses membobol gawang Fulham untuk memenangkan The Citizens 4-2 di akhir laga.
5. Chris Brass untuk Darlington, 22 April 2006
|
Brass, yang bermain untuk Bury, mencetak gol pembuka di menit kedelapan untuk Darlington(!). Brass akan mengamankan bola hasil tendangan jarak jauh tim lawan. Malang bagi Brass, bola yang ditendangnya berbalik mengenai wajahnya dan masuk ke gawang sendiri.
Insiden memalukan itu belum cukup bagi Brass karena si pemain juga mengalami patah tulang hidung. Meski begitu, Brass tak sial-sial amat karena Bury sukses mengalahkan Darlington 3-2.
6. Mursyid Effendi untuk Thailand, 29 Agustus 1998
|
Saat bola dikuasai Indonesia, Mursyid berdiri di kotak penalti. Dalam situasi tidak tertekan pemain lawan, Mursyid langsung menceploskan bola ke gawang timnya sendiri. Aksi itu dilakukan dengan kesengajaan supaya Indonesia kalah agar terhindar dari tuan rumah Vietnamen di semifinal.
Mursyid lantas dihukum oleh FIFA dengan larangan tampil di pentas internasional seumur hidup. Sementara di kompetisi domestik, Mursyid dilarang tampil selama setahun.
7. 5 Gol Bunuh diri di PSS vs PSIS, 26 Oktober 2014
|
Parade gol bunuh diri itu dimulai di sekitar empat menit menjelang pertandingan berakhir. PSS memulai dengan mencetak gol bunuh diri lewat Hermawan Putra Jati dan Agus Setiawan sehingga PSIS unggul 2-0.
PSIS kemudian membalas. Fadli Manan melakukan gol bunuh diri di menit ke-89 disusul dua gol bunuh diri lain dari Komaedi. Komaedi bahkan terlihat melakukan sedikit perayaan setelah mencetak gol bunuh diri yang terakhir.
Pertandingan kontroversial itu akhirnya berbuntut sanksi diskualifikasi buat kedua tim. Media-media internasional pun turut menyoroti pertandingan ini.
Halaman 2 dari 8