Mourinho yang Mendongkol di Tengah Pekan Penting

Mourinho yang Mendongkol di Tengah Pekan Penting

- Sepakbola
Senin, 26 Jan 2015 10:32 WIB
AFP/Justin Tallis
London -

Chelsea sedang bersiap untuk menghadapi pekan yang terbilang penting. Namun, suasana hati sang manajer, Jose Mourinho, justru sedang tidak enak.

Mengapa disebut penting? Sebab, dalam dua laga ke depan, Chelsea akan menghadapi Liverpool di Piala Liga Inggris (28/1) dan Manchester City di Premier League (31/1). Jika sukses mengalahkan Liverpool, Chelsea akan melaju ke final. Sementara jika sukses menundukkan City, mereka akan memperlebar jarak menjadi delapan poin di klasemen liga.

Sial buat Chelsea, jelang dua pertemuan penting itu, mereka malah tersingkir dari Piala FA. Bertanding di Stamford Bridge, Sabtu (24/1), Chelsea kalah dari tim penghuni League One --divisi tiga di Liga Inggris--, Bradford City. Sempat unggul 2-0, Chelsea malah kalah 2-4.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil tersebut membuat Mourinho kesal. Usai pertandingan, manajer asal Portugal tersebut mengatakan bahwa timnya seharusnya malu dengan hasil yang didapat. Selain menyatakan kekecewaannya di konferensi pers, Mourinho juga mengungkapkan bahwa dia tidak berkata apa-apa kepada pemainnya di ruang ganti seusai laga.

Mourinho sudah kepalang dongkol dengan performa pemain-pemainnya pada laga tersebut. Oleh karenanya, dia memutuskan untuk bersikap diam kepada Gary Cahill dkk. setelah pertandingan.

"Itu bukan saat yang tepat untuk berbicara dengan mereka," ungkap Mourinho seperti dilansir ESPNFC.

Mourinho membuat beberapa perubahan di starting XI timnya kala menghadapi Bradford. Kurt Zouma dan Andreas Christensen tampil menghuni back-four bersama dengan Gary Cahill dan Cesar Azpilicueta. Sementara Mohamed Salah dan John Obi Mikel mendampingi Ramires dan Oscar di lini tengah. Di lini depan tidak ada nama Diego Costa. Sebaliknya, Didier Drogba dan Loic Remy dimainkan sejak awal.

Analis sepakbola Sky Sports, Jamie Carragher, menilai bahwa Chelsea tidak punya kedalaman skuat yang cukup. Oleh karenanya, ketika Mourinho memainkan pemain-pemain pelapis, hasil yang mereka dapat tidak sebagus di Premier League.

"Sekarang kita semua tahu mengapa Jose terus-terusan memainkan tim terbaiknya," tulis Carragher via akun Twitter-nya.

Mourinho sendiri mengakui bahwa timnya memang tidak cukup dalam. Namun, dia memilih untuk menerima situasi itu dan tidak mempermasalahkannya.

"Saya memang tidak suka membuat banyak perubahan. Saya ingin menciptakan stabilitas di dalam tim. Mungkin, sekarang Anda bisa sedikit mengerti mengapa saya tidak suka membuat banyak perubahan."

"Tapi, saya tidak ingin membahasnya. Inilah skuat yang kami miliki. Saya memercayai mereka semua dan yang sudah berlalu biarkanlah berlalu," kata Mourinho.

(roz/a2s)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads