"Sampai hari ini Kemenpora belum mengeluarkan surat resmi pengangkatan Tim Transisi. Ini jauh berbeda ketika Komite Normalisasi dulu. Karena itu saya memutuskan untuk tidak bersedia ikut dalam kegiatan tim transisi. Lebih baik mengurusi masyarakat Kota Solo yang kegiatannya sudah sangat padat," ujar Rudy yang memang menjabat sebagai walikota Solo itu, Senin (18/5/2015).
Sejauh ini, kata Rudy, baru satu kali dirinya dihubungi oleh Menpora menjelang pengumuman nama-nama tokoh yang masuk dalam tim transisi. Selanjutnya, hingga saat ini belum pernah ada komunikasi maupun progress lain terkait apa yang akan dilakukan tim.
Rudy juga tidak hadir dalam rapat perdana tim transisi pada Rabu (13/5) lalu, yang diikuti oleh 11 orang. Selain karena sedang acara bersamaan yang cukup penting, Rudy juga menyatakan hasil yang diambil dalam rapat itu โtidak bisa ditindaklanjuti selama tim tersebut tidak punya payung hukum berupa SK pengangkatan secara resmi.
"Saya khawatir kalau tidak segera ada surat pengangkatan, maka bisa jadi nanti akan disebut tim abal-abal. Tapi kalau saya mempertanyakan atau mendesak agar segera diberi SK, nanti malah saya dikira minta-minta jabatan," tegasnya.
Sebelum Rudy, empat orang yang juga telah mengundurkan diri dari tim transisi adalah Velix Wanggai, Farid Husain, Darmin Nasution, dan Ridwan Kamil. Tim Transisi sendiri sudah menetapkan Bibit Samad Rianto sebagai ketua dan Lodewijk Paulus sebagai wakilnya. [Selengkapnya baca di sini]
(Muchus Budi R./Andi Abdullah Sururi)