Seperti diberitakan sebelumnya, Blatter mengumumkan pengunduran dirinya hanya beberapa hari setelah ia terpilih kembali sebagai presiden FIFA.
Hal itu terindikasi tidak lepas dari derasnya sorotan terkait tuduhan pemerasan, konspirasi, dan korupsi yang saat ini sedang menjerat sejumlah petinggi induk organisasi sepakbola dunia tersebut.
Keputusan Blatter tersebut disambut positif Dyke yang berharap mundurnya pria Swiss berusia 79 tahun itu akan membawa angin positif untuk FIFA. Secara khusus ia pun menduga bahwa penunjukan Rusia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 dan Qatar sebagai penyelenggara tuan rumah harusnya juga bisa ditinjau ulang.
"Sesuatu dari kejadian-kejadian pada pekan lalu sudah membuat Mr Blatter untuk mundur... Ia sudah tak ada lagi," komentar Dyke seperti dikutip Guardian.
"Pada akhirnya kita bisa menyusun FIFA. Kini kita bisa kembali meninjau kedua Piala Dunia tersebut. Jika saya berada dalam posisi Qatar, saya takkan merasa nyaman," tuturnya.
Sebelum ini mantan presiden UEFA Lennart Johansson juga telah menyebut bahwa penunjukan Rusia dan Qatar sebagai tuan rumah dua edisi Piala Dunia tersebut harus ditelaah ulang menyusul kasus dugaan korupsi dan suap yang menghantam FIFA.
(Kris Fathoni W/Rossi Finza Noor)