Chelsea sudah sejak tengah musim ini dipastikan kehilangan mahkota juaranya. Performa sangat buruk John Terry dkk membuat mereka nyaris mendekati jurang degradasi pada jelang akhir tahun 2015. The Blues saat ini duduk di posisi delapan klasemen dan dipatikan akan bertahan di sana jika memenangi laga pamungkasnya musim ini.
Sementara itu, Leicester baru dua pekan lalu memastikan menduduki takhta juara yang ditinggalkan Chelsea. The Foxes melakukanya melalui sebuah kisah yang akan dikenang hingga puluhan tahun mendatang, karena mereka berhasil mengalahkan para langganan papan atas dan menjungkirbalikkan semua prediksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak ada lagi yang dipertaruhkan oleh kedua tim, kecuali gengsi sebagai juara dua musim terakhir. The Blues tak akan mau dipermalukan dua kali setelah di pertemuan pertama kalah 1-2, sementara Leicester ingin membuktikan kalau mereka memang pantas jadi kampiun dengan kembali mengalahkan juara musim lalu.
"Pikiran kami sepenuhnya fokus untuk pertandingan Chelsea, kami ingin mempertahankan mentalitas kemenangan itu dan itulah yang akan kami lakukan hari Minggu, mencoba menang," tegas Jamie Vardy pada leicestermercury.
Laga di Stamfor Bridge tersebut juga akan menjadi perpisahan Chelsea dengan Guus Hiddink. Meski gagal mengangkat Chelsea kembali ke papan atas - setelah ditunjuk sebagai pengganti Jose Mourinho Desember lalu - Hiddink punya cukup statistik bagus dan dianggap sukses mengembalikan mental pemain. Selama sekitar enam bulan di Chelsea, rekor Hiddink adalah W10 D10 L6. (din/fem)











































