Kepala Bidang Hukum PB Perbasi, George Fernando Dendeng, mengatakan, praktik pengaturan skor yang dilakukan oleh para pelaku melibatkan uang dalam jumlah sangat besar.
"Sampai ratusan juta. Jadi per pertandingan dibagi kesembilan orang itu. Jika saja Rp 900 juta maka dibagi sembilan orang, itu bisa berapa? besar sekali," kata George di Gelanggang Remaja Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (22/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tengah kasus ini, ada isu pemain terlibat pengaturan skor karena belum digaji oleh manajemen klub Siliwangi. Tetapi, George memastikan dua hal itu tidak berkaitan sama sekali.
"Perlu saya sampaikan masalah tidak membayar (gaji) itu hubungan klub dan pemain. Pemain melakukan tindakan pengaturan skor adalah hal yang lain. Jadi ketika Perbasi menghukum adalah karena tindakan mereka melakukan itu. Tetapi, kami akan membantu menjembatani agar semua clear," ujar dia.
"Bisa dibilang mereka melakukan ini untuk kepentingan pribadi mereka. Mereka menerima dana itu dari bandar-bandar yang mengatur mereka," kata George kemudian.
Hingga kini George masih bungkam soal siapa yang menyuap para pemain. Tetapi, dia menyebut sang bandar sudah berlevel internasional.
(mcy/mfi)