SM yang tampil di kandangnya sendiri, Britama Sports Mall Arena, Sabtu (25/7/2009), secara mengejutkan takluk dari Aspac dengan skor 76-73 lewat babak overtime.
"Dengan kekalahan ini PR (pekerjaan rumah) kami semakin banyak, tapi kami berjanji akan menuntaskannya," tegas manajer SM Dwui Eriano usai pertandingan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anak-anak kehilangan konsentrasinya di kuarter keempat. Aspac tentunya lebih berpengalaman bermain di babak overtime seperti di Bandung lalu (Final Four lawan Garuda Bandung), jadinya mereka lebih PD (percaya diri)," analisa pria yang akrab disapa Iboy itu.
"Apalagi Aspac pernah juara dengan rekor unbeatable pada 2003 lalu. Jangan lupa dengan faktor itu juga," urainya terkait rusaknya rekor tak terkalahkan SM di musim ini.
Dengan menggunakan sistem best of five, berarti SM masih punya kesempatan untuk memenangi game keduanya di kandang untuk membuat kedudukan imbang 1-1. Untuk selanjutnya game ketiga dan keempat dimainkan di kandang Aspac.
"Dari situasi seperti ini, anak-anak sudah biasa dan pede hadapi situasi krisis seperti ini."
"Aspac lakukan hal luar biasa kedua kalinya seperti Bandung. Jadi kami sekarang terpaksa bikin game yang lebih panjang, tidak seperti awal yang kami mau untuk sapu bersih," tuntas Iboy merujuk pada target awal SM untuk menang 3-0 di final kali ini.
(mrp/arp)