Demi Bersaing di Piala Dunia 2023, Perbasi Akan Naturalisasi Pemain U-16

Demi Bersaing di Piala Dunia 2023, Perbasi Akan Naturalisasi Pemain U-16

Mercy Raya - Sport
Selasa, 10 Apr 2018 22:57 WIB
Foto: Mercy Raya/detikSport
Jakarta - Pengurus Besar Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PB Perbasi) berencana melakukan naturalisasi pemain-pemain basket. Talenta muda Afrika menjadi bidikan.

Indonesia terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia Basket 2023 bersama Jepang dan Filipina. Terpilihnya Indonesia menjadi tuan rumah merupakan sebuah sejarah karena ini kali pertama.

Tak ingin sekadar menjadi penonton di rumah sendiri, Perbasi langsung merapatkan barisan. Salah satunya ide yang diwacanakan adalah menaturalisasi pemain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Meski Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia tapi tidak pasti langsung menjadi pesertanya. Persyaratan dari FIBA adalah harus lolos FIBA Asia 2021 lebih dulu. Jadi itu yang sedang kami upayakan," kata Ketua PB Perbasi Danny Kosasih dalam jumpa pers di kawasan FX, Senayan, Selasa (10/4/2018).

Untuk lolos menuju FIBA Asia, Indonesia harus bisa menghadapi Filipina dan itu tidak mudah karena secara teknik dan postur tubuh Indonesia masih kalah. Mengingat rata-rata tinggi penduduk Indonesia memang tak tinggi, naturalisasi pemain dinilai jadi salah satu opsi terbaik.

"Pemain-pemain kita itu tidak cukup tinggi. Saya sudah keliling pun paling tinggi hanya 2 meter. Padahal jika melihat di beberapa negara Asia, rata-rata itu 210 cm, jadi kami berpikir bagaimana jalan terbaik. Salah satunya ya dengan mengambil pemain dari Afrika dan menjadikannya sebagai pemain warga negara Indonesia," ungkap dia.


Danny menjelaskan sebenarnya Perbasi ingin bisa mengambil pemain-pemain dari Amerika Serikat, namun anggaran menjadi kendala. Terlebih para pemain muda AS punya pandangan untuk bermain di NBA.

"Apalagi jika pemain yang usianya 15 sampai 16 tahun pikirannya sudah NBA. Bagi kami tentu tidak mungkin, makanya kami diberi saran, kenapa tidak (ambil pemain Afrika). Di negara Amerika sendiri banyak camp-camp yang menampung orang Afrika, dilatih untuk menjadi pemain NBA juga. Nah pemain ini yang kami lihat," ujarnya.

"Saya lihat hampir semua negara seperti itu. Kenapa Korea ambil pemain (lalu) bagus, kemudian Qatar juara dunia, empat pemainnya itu dari Amerika Serikat semua. Makanya, saya juga ingin seperti itu, misalnya dari 12 nama 4 posisi centernya minimal 210 cm," ujarnya. (mcy/rqi)

Hide Ads