CLS menyegel gelar juara ABL usai mengalahkan Singapore Slingers 3-2 dalam final series best of five. Pada gim kelima final yang berlangsung di OCBC Arena, Singapura, CLS berhasil menang tipis atas Singapore Slingers 84-81, Rabu (15/5/2019).
Sandy, yang sejak junior bergabung dengan CLS dan menjadi kapten sepanjang musim, bangga tiada tara. Shooting guard bernama lengkap Sandy Febiansyakh Kurniawan itu mengungkapkan kegembiraan kepada detikSport.
Berikut petikannya:
detikSport: Sandy, apa makna juara ABL ini bagi Sandy dan CLS?
Sandy: Lebih dari senang. Di satu sisi, goal kami sebenarnya cuma ingin masuk playoff, tapi ternyata bisa melebihi. Kami tak cuma lolos playoff, tapi bisa ke semifinal, final, dan bisa juara. Jadi. ya luar biasa banget perasaan yang saya rasakan kemarin.
Tonton juga video One on One Kapten CLS Knights: Cerita di Balik Juara ABL 2019:
detikSpor: Apa kunci sukses CLS di ABL sehingga bisa tampil impresif dan keluar sebagai juara?
Sandy: Kami yakin saja step by step. Di awal musim kami memang seperti roller coaster, naik turun, dan tutup tahun kami ada di peringkat bawah. Cuma pelatih meyakini kami, kalau Tahun Baru ini kami harus ada sesuatu yang baru, yang sudah lewat kemarin di buang begitu saja, sudah begitu banyak pertandingan. Ya kami yakin step by step.
detikSport: jadi momentum itu ada di Tahun Baru?
Sandy: Ya, sejak Tahun Baru itu, kami berupaya agar setiap pertandingan itu kalau bisa ambil kemenangan. Dari situ semau yakin, playoff bisa kita ambil, dan game pertama kami menang. Di tim tumbuh rasa kepercayaan diri, oh kita bisa nih ke tahap selanjutnya. Di setiap beberapa kali kekalahan kami belajar, ya sudah kami kalah, tapi setelah kami pulang keluar dari loker, rasa kalah tinggalin, besok tanding kita ambil kemenangan. Dari situ kami yakin.
![]() |
detikSport: Apa yang membuat kalian jadi lebih solid setelah sempat berada di bawah?
detikSport: Kebersamaan sih di luar dan dalam. Yang pasti kami tak hanya latihan bersama, tapi jalan bareng, nonton video dan pertandingan bareng, diskusi bersama. seperti di awal tujuan pemain baru -baru pada datang mereka ke sini juga ingin menang sama seperti tujuan kami. Dari situ kami benar-benar solid dan kita bareng-bareng terus sampai di ujung akhir.
detikSport: Kalau dilihat-lihat skuat CLS didomoniasi pemain asing, ditambah Brandon Jawato dan Wei Long yang kini sudah menjadi pemain lokal. Apakah situasi itu tak mengurangi kepuasaan Sandy dan CLS menjadi juara ABL?
Sandy: Kalau menurut saya itu regulasi. Namanya regulasi kami tidak bisa menyalahkan itu. Ya, kami juga bermain di tempat yang mempunyai regulasi beda dengan tempat lain. Ya kami sama-sama bermain buat satu nama, bukan buat nama kita yang di belakang jersey. Jadi menurut saya kemenangan itu milik kita semua. Entah komposisinya seperti apa, ya itu milik kita semua. Karena, setiap individunya punya kontribusi.
detikSport: Sekarang CLS sudah juara ABL, bagaimana rencana ke depan? Baik Sandy ataupun CLS, apakah akan tetap bermain di ABL atau mengganti legalitas CLS untuk kembali ke IBL?
Sandy: Secara pribadi, saya ingin tetap bermain basket. Cuma kami tunggu keputusan dari manajemen. Karena kontrak ABL habis dan banyak tawaran dari liga-liga. Enggak tahu liga yang mana, tapi manajemen tahu langkah yang mana terbaik buat anak-anak Surabaya ini.
detikSport: Apa harapan kamu secara pribadi dan untuk CLS?
Sandy: Harapannya kami bisa sama-sama terus dan bisa mencapai sesuatu yang besar terus bareng-bareng. Meskpun, saya sudah mau pensiun, mungkin kalau saya sudah pensiun sudah tak terjun di dunia basket tapi saya bisa bantu CLS di mana saja.