IBL 2020 dilangsungkan dengan delapan seri reguler. Seri pertama dilangsungkan di Semarang mulai 10-12 Januari dan akan berakhir pada final home away pada 16-19 April.
Total ada 10 tim yang menjadi peserta, salah satunya timnas basket Indonesia dengan nama Indonesia Patriots. Ya, IBL menjadi bagian dari persiapan Tim Merah Putih menuju Kualifikasi FIBA Asia 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulu IBL dibagi dua divisi, sekarang menjadi satu karena timnas masuk. Selain itu, skuadnya terdiri dari pemain-pemain terbaik di setiap klub. Andai timnas ditempatkan di Divisi B, maka peluang tim-tim di divisi itu tentu kecil dibandingkan Divisi A. Begitu sebaliknya," kata Direktur IBL, Junas Miradiarsyah, saat ditemui di kawasan Senayan, Selasa (7/1/2019).
Lagipula, kata Junas, dengan dihilangkannya sistem divisi akan lebih menguntungkan bagi seluruh peserta yang ikut. Sebab, seluruh tim memiliki peluang yang sama.
"Selain itu, secara klasemen pun sebenarnya sama. Sistem round robin juga. Semua saling bertemu dua kali di reguler. Jadi sebenarnya tidak ada masalah," dia menambahkan.
Meski sistem aturan diubah, untuk timnya yang lolos ke babak play off tetap akan dicari enam terbaik. Enam tim ini tidak termasuk timnas karena mereka hanya mengikuti babak reguler saja.
"Jadi, semisal Timnas ternyata masuk enam terbaik otomatis hilang. Jadi yang di bawahnya otomatis naik,. Begitu pun dengan semifinal dan final masih menggunakan sistem best of three," dia menjelaskan.
(mcy/fem)