Medan Sulit, Evakuasi Jenazah Kobe Bryant dan Korban Lain Tak Cukup Sehari

Medan Sulit, Evakuasi Jenazah Kobe Bryant dan Korban Lain Tak Cukup Sehari

Femi Diah - Sport
Senin, 27 Jan 2020 19:50 WIB
LOS ANGELES, CA - APRIL 13:  Kobe Bryant #24 of the Los Angeles Lakers reacts while taking on the Utah Jazz at Staples Center on April 13, 2016 in Los Angeles, California. NOTE TO USER: User expressly acknowledges and agrees that, by downloading and or using this photograph, User is consenting to the terms and conditions of the Getty Images License Agreement.  (Photo by Harry How/Getty Images)
Evakuasi jenazah Kobe Bryant membutuhkan waktu beberapa hari. (Harry How/Getty Images)
Calabasa -

Legenda NBA, Kobe Bryant, tewas dalam kecelakaan helikopter bersama putrinya dan tujuh orang lain. Evakuasi jenazah diprediksi membutuhkan waktu beberapa hari.

Helikopter yang ditumpangi Kobe (41 tahun) itu dan tujuh orang lain, termasuk putrinya, Gianni, yang berusia 13 tahun, terbang dari Bandara John Wayne, Orange County, California menggunakan helikopter Sikorsky S-76 milik Kobe. Helikopter itu terdaftar pada Fillmore-based Island Express Holding Corp.

Karena hujan petir dan kabut di pagi itu, sejumlah helikopter dan disebut dilarang terbang. Sebab, jarak pandang buruk. Tapi, belum diketahui secara pasti apakah kecelakaan itu berkat kontribusi kabut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Helikopter itu dilaporkan berputar enam kali di ketinggian 850 kaki. Pada pukul 09.30 pagi waktu setempat, pilot sempat berkomunikasi dengan menara kontrol Bandara Burbank untuk menginformasikan situasi. Sepuluh menit kemudian, helikopter naik ke ketinggian dari 370 ke 610 meter dengan kecepatan 161 knots (298 km/jam). Pada 09.45, helikopter dinyatakan terbakar dan jatuh di sisi gunung di Calabasas.

Departemen Pemadam Kebakaran Los Angeles menyatakan tak satupun dari sembilan penumpang selamat dari kecelakaan itu pada 10.30 pagi.

ADVERTISEMENT

CNN menyebut tujuh korban tewas selain Kobe dan Gianni, di antaranya, pelatih bisbol Orange Coast College (OOC) John Altobelli, istrinya Keri, dan putrinya Alyssa. Alyssa merupakan rekan satu tim Gianna.

Di dalam helikopter itu juga turut terbang asisten pelatih tim basket sekolah Corona del Mar, California Christina Mauser.

"Untuk mengevakuasi tidak mudah, karena lokasi kecelakaan itu tidak mudah diakses," kata kepala Kepolisian Los Angeles, Alex Villanueva, dalam konferensi pers yang dikutip cnn.com.

Proses evakuasi jenazah sudah dimulai dan diprediksi membutuhkan waktu beberapa hari ke depan. Kepala Unit Medis Los Angeles, Jonathan Lucas, menambahkan evakuasi itu tergantung kondisi medan.

"Kami melakukan apapun yang bisa kami lakukan untuk mengonfirmasi identifikasi kepada keluarga korban," ujar Lucas.




(fem/mrp)

Hide Ads