Hangtuah Kecewa IBL Batal Tanpa Alasan Jelas

Hangtuah Kecewa IBL Batal Tanpa Alasan Jelas

Mercy Raya - Sport
Rabu, 07 Okt 2020 17:50 WIB
Logo IBL
Hangtuah kecewa IBL 2020 tak lanjut. (Foto: ist.)
Jakarta -

Hangtuah mengaku kecewa karena IBL 2020 dibatalkan tanpa ada alasan yang jelas. Kalau pandemi alasannya kenapa tidak diputuskan sejak awal?

Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah bersama PP Perbasi telah memutuskan untuk membatalkan rencana kelanjutan IBL pada 13-27 Oktober di Jakarta.

Keputusan itu diumumkan setelah melakukan rapat bersama Menpora Zainudin Amali di Kantor Kemenpora, Senayan, Rabu (7/10/2020). Menpora sendiri menegaskan tidak terlibat dalam pengambilan keputusan tersebut. Pembatalan murni dari IBL dan Perbasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Manajer Hangtuah, Ferry Jufri, mengatakan telah mengetahui keputusan tersebut pada rapat terakhir dengan IBL. Tapi dia kecewa karena alasan keputusan tidak disertai alasan yang konkret.

"Hasil rapat terakhir IBL batal. Jadi tidak ada juara dan hasilnya. Masalah mengenai 2021 seperti apa belum dibahas, sementara tidak melanjutkan musim ini," kata Ferry kepada pewarta, dalam sambungan telepon.

ADVERTISEMENT

"Kami kecewa, bukan hanya Hangtuah ya, tetapi juga IBL. Apalagi sudah ada rekomendasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kemenpora. Kami kecewanya kenapa tidak direstui dan tidak mendapat jawaban konkret kenapa dibatalkan," dia menjelaskan.

Menurut Ferry, jika alasannya hanya karena pandemi meningkat sudah tentu BNPB tidak akan merestuinya dengan memberikan rekomendasi kepada IBL untuk menggelar kompetisi. Sebelumnya, IBL telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan BNPB terkait menggelar kompetisi pada 17 September lalu.

"Karena itu wewenang BNPB. Kalau itu (masalahnya kenapa liga dibatalkan) dari awal mereka tak akan tanda tangan," ujarnya.

Hal yang sama jika alasannya tidak mendapat izin keramaian. "Dari sisi mana keramaiannya? Kalau itu kami tidak ada penonton.Semua juga ada di satu hotel. kan tidak ada celah, tidak ada penonton. kan harusnya Kemenkes dan BNPB. Keramaiannya di mana?" tutupnya.




(mcy/cas)

Hide Ads