Operator Indonesian Basketball League (IBL) mengambil langkah antisipasi menyusul dikeluarkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali. Mereka gelar rapat bersama klub hari ini.
Rencana itu diketahui dari manajer tim Amartha Hangtuah, Ferry Jufri. Seperti diketahui, pemerintah RI akan memperketat wilayah Jawa-Bali dengan menerapkan PSBB mulai 11-25 Januari 2021. Tujuannya untuk menekan penyebaran virus Corona.
Akan tetapi di saat penerapan itu, IBL telah menjadwalkan untuk memutar kompetisi mulai 15 Januari mendatang di Britama Arena Kelapa Gading, Jakarta Utara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Baru jam 10 ini baru ada meeting dari IBL. Mungkin dari situ kita akan tahu perkembangannya seperti apa, menyikapi dari PSBB. Jadi mungkin setelah meeting ini kami baru tahu seperti apa arahannya," kata Ferry saat detikSport mengonfirmasi, Jumat (8/1/2021).
Andai kata ada penundaan kembali, menurut Ferry, operator sudah menyiapkan plan B dan plan C. Hal itu sudah disepakati saat mereka melakukan rapat perdana terkait persiapan kompetisi musim 2021.
"Sebenarnya waktu kita meeting di awal memang dari IBL sudah membuat plan A dan plan B. Jika gagal di bulan Januari, ada plan Bnya (geser) ke Februari atau awal Maret," dia mengungkapkan.
"Dari klub sendiri kalau ada pemunduran juga tidak terlalu ada permasalahan. Yang penting kalau terjadi apa-apa, terburuknya, jadwal berikutnya plan B sudah ada. Jadi tak ngambang."
"Jadi segala konsekuensi sudah kami siapkan karena liganya sebenarnya pendek cuma dua bulanan. Jadi harus pintar-pintar menyiapkan strateginya."Apalagi, sebut dia, IBL sudah belajar dari pengalaman sebelumnya. Sebagai gambaran, IBL sempat akan melanjutkan kompetisi bola basket yang sempat disetop pada Maret 2020, pada 13-27 Oktober. Tapi kemudian diputuskan batal lanjut padahal klub-klub sudah melakukan persiapan jauh-jauh hari.
Lantas bagaimana dengan izin keramaian dari kepolisian, Ferry mengungkapkan, bahwa IBL diketahui rutin jemput bola untuk memastikan izin keramain tersebut.
"Saya tahu operator sudah follow up itu semua dan sebenarnya untuk basket tak ada izin keramaian seharusnya. Karena satu tak ada penonton, kedua sistemnya karantina atau bubble. Jadi yang berinteraksi adalah orang-orang yang sudah safety karena sudah melalui tahapan segala maxam seperti swab dan lain-lain," dia menjelaskan.
"Harusnya tak jadi masalah (tanpa izin keramaian) tapi kalau lihat perkembangan tergantung dari pemerintah daerahnya dan sekarang ada PSBB Jawa-Bali nih? Kami juga belum tahu seperti apa."
detikSport telah mencoba mengonfirmasi ke pihak operator yakni Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah, terkait persiapan dan izin keramaian. Namun yang bersangkutan tak meresponsnya.
Tim Hangtuah sendiri mengaku telah mempersiapkan tim sejak September lalu. Kemudian terhenti pada Oktober dan memulai kembali pada bulan berikutnya hingga saat ini. Mereka juga diyakini sudah siap tempur mengarungi kompetisi musim ini.