Manajemen IBL akan menetapkan lokasi baru kompetisi pada pekan depan. Keputusan itu diambil setelah ada rencana untuk mengubah format kompetisi jadi bubble terpusat.
Indonesia Basketball League (IBL) 2022 sejatinya akan berlangsung di enam kota. Setelah Jakarta, kemudian Bandung, Yogyakarta, Solo, Surabaya, dan Denpasar. Akan tetapi memasuki seri II, persoalan muncur. Kompetisi bola basket nasional diterpa badai COVID-19. Sejumlah atlet dan wasit dinyatakan terpapar COVID-19 dalam pemeriksaan rutin.
Kondisi itu pula yang membuat kompetisi seri Bandung dan seri Yogyakarta diputuskan ditunda pelaksanaannya. IBL pun mencari cara agar kompetisi tetap berjalan. Salah satunya dengan mengubah format menjadi sistem bubble terpusat seperti pada IBL 2021.
Jika menilik format bubble terpusat yang dilakukan IBL pada musim sebelumnya, panitia menggunakan venue di Robinson Resort Cisarua, Bogor, untuk babak reguler mulai seri pertama hingga seri 4. Kemudian dilanjutkan di Jakarta, tepatnya Mahaka Square Arena, Kelapa Gading untuk babak play off, semifinal, dan final.
Lantas bagaimana dengan lokasi yang dipilih kali ini? Direktur Utama IBL Junas MIradiarsyah mengatakan belum menetapkan lokasinya. Namun, ia menetapkan syarat wajib, salah satunya lokasi venue harus bisa memenuhi kebutuhan 16 tim.
"Yang pasti kami perlu cari kapasitas yang memadai. Waktu itu ada Kepala Gading dan Cisarua ada 12 klub, sementara IBL saat ini diikuti 16 tim dan itu harus ada di satu tempat. Maka kemungkinan yang di Kelapa Gading belum menjadi pilihan. Kecuali untuk play off atau final. Tapi ini kan masih babak penyisihan 16 klub," kata Junas kepada detikSport, Sabtu (5/2/2022).
"Kemudian apakah ada lokasi di luar Jakarta? Ini kami masih mencari. Seri berikutnya seharusnya kan di Solo, tapi belum tentu juga di sana," tuturnya.
"Kami akan cari yang pas di Solo. Kalau memang ada lokasinya dan tempatnya pas (bisa), tapi jika enggak ada, ya mungkin Jakarta atau lokasi di luar Jakarta. Seperti saat kami dapat menemukan lokasi di Cisarua, orang belum pernah tahu sebelumnya. Nah, kami mencari tempat yang seperti itu," dia mengungkapkan.
Saat ini, menurut Junas, hal paling penting adalah bisa memuat 16 tim dalam satu konsep bubble penuh. Selain itu, IBL juga akan melihat rate dari kasus COVID-19 di lokasi tersebut.
"Makanya kami perlu waktu. Mungkin keputusan lokasi dalam satu pekan ke depan karena kami juga harus berkoordinasi dengan pihak pemerintah setempat dan Satgas juga," sebut Junas.
"Bisa dua lokasi yang berbeda karena waktunya agak berbeda. Kalau pun mulai lagi ya untuk menyelesaikan sisa reguler season. Seperti seri Bandung dan Yogyakarta yang masih tertunda ini. Belum lagi nanti ada bulan puasa," dia mempertegas.