Pemilik Satria Muda Erick Thohir menyebut pemain-pemain favoritnya. Ia juga punya misi untuk membawa mentalitas pemenang ke tim yang sedang dibangunnya.
Sederet pemain hebat sejak 1999 silih berganti menghuni klub yang didirikan pada Oktober 1993 ini. Dari sejumlah generasi, Erick Thohir, mengaku tak bisa melupakan generasi SM tahun 1999 saat merebut gelar pertama.
Dengan gelar pertama itu lanjut Erick Thohir, menjadi landasan atau pondasi bagi klub untuk berkembang hingga akhirnya bisa seperti saat ini, menjadi klub basket yang disegani di tanah air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Generasi 1999 saat SM pertama kali meraih gelar juara Indonesia, selalu di hati saya. Saat itu SM bukan tim unggulan, pemainnya pun bukan kumpulan para bintang. Namun Mereka bermain dengan hati hingga akhirnya kita dapat keluar sebagai juara." kata Erick Thohir di acara syukuran SM meraih gelar back to back 2021 dan 2022, Sabtu (3/12/2022).
Sejumlah nama generasi 1999 turut hadir dalam acara syukuran di Britama Arena, Mahaka Square Kelapa Gading Jakarta Utara di antaranya Fictor "Ito" Roring, Wahyu "Cacing" Widayat Jati dan Dwui "Iboy" Eriano. Nama lainnya ada Almarhum Amran Andi Shinta, Syahrizal Afandi, Bayu Radityo.
Untuk pemain terbaik di setiap posisi sejak tahun 1999 hingga saat ini, Erick Thohir menyebut nama Faisal J Achmad dan Hardianus Lakudu untuk posisi satu atau point guard. Sang pengatur serangan ini dinilai memiliki mental tanding yang luar biasa.
Untuk posisi dua Erick Thohir memilih Amin Prihantono dan Denny Sumargo. "Untuk seorang penembak murni ada pada Amin Prihantono," ujarnya. Sedangkan di posisi tiga atau small forward ada Youbel Sondakh yang saat ini jadi pelatih dan sang kapten tim Arki Dikania Wisnu.
"Sayang Youbel tidak panjang kariernya saat jadi pemain. Dia harus pensiun muda karena mengalami cedera. Jadi Arki terlihat lebih kuat, selain itu Arki juga tipe pemain basket modern." jujar Erick Thohir.
Untuk posisi 4/5 Power Forward dan Center atau bigman, Erick Thohir menyebut nama Fictor Roring, Ronny Gunawan dan Wahyu Widayat Jati. Bagaimana SM Fanatics apa anda sepakat dengan pilihan sang owner atau ada nama lainnya.
Erick adalah sosok yang membangun Satria Muda sejak akhir 1990-an. Sebelum diambil Erick, Satria Muda adalah tim peringkat terbawah dan kini bertransformasi menjadi tim terbaik dalam sejarah bola basket Indonesia.
Ia pun menjelaskan rahasia di balik usahanya membangun Satria Muda. Menurut Erick misi utamanya adalah membentuk karakter dan jiwa petarung. Sejak awal Erick ingin Satria Muda sesuai dengan namanya untuk membentuk anak-anak muda memiliki jiwa pemenang layaknya ksatria.
"Satria Muda tak hanya sekadar prestasi tapi usaha kita membangun karakter sebuah bangsa, karakter generasi muda yang semakin baik. Apalagi kita di era kompetisi yang sangat tinggi hari ini," tutur Erick.
Dengan jiwa pemenang, anak muda Indonesia akan mampu bersaing dengan negara manapun. Dengan membentuk karakter yang tangguh, Satria Muda bangkit dari tim juru kunci yang tak pernah memenangkan gelar juara, menjadi tim peraih 12 gelar juara nasional. Ke-12 gelar itu diraih sejak Erick mengambil alih tim.
Mental juara ini pula yang bisa membawa Indonesia memenangkan persaingan dengan negara lain. Sebagai contoh, keberhasilan tim basket Indonesia memupus dominasi tim basket Filipina pada ajang Sea Games. Padahal Filipina punya tim basket kelas dunia dan telah lebih dari 30 tahun mendominasi bola basket Asia Tenggara. Dengan mayoritas pemain Satria Muda, timnas Indonesia pun mampu menekuk Filipina pada Sea Games 2022 lalu.
"Dalam olahraga yang terpenting itu karakter. Kita lihat Korea di ajang piala dunia sepakbola kemarin, di last minute bisa lolos itu karena karakter fighting spiritnya. Begitu juga Jepang. Ini yang mesti kita tiru," ujar pria yang juga Menteri BUMN itu.
Dengan fighting spirit dan karakter pemenang, Erick yakin Indonesia akan menjadi kekuatan utama negara dunia pada 2045. "Kita empat besar kekuatan ekonomi dunia pada 2045," kata Erick menegaskan.
Baca juga: Syarat Erick Thohir Mau Nyalon Ketum PSSI |
(rin/aff)