Jelang berakhirnya GP Australia akhir pekan lalu, Lewis Hamilton yang duduk di posisi empat menyalip Jarno Trulli saat safety car berada dalam lintasan. Hal tersebut dilakukan Hamilton lantaran pembalap Italia itu tengah tergelincir ke luar trek yang membuat Hamilton "mau tak mau" harus mendahului Trulli.
Tak lama berselang, saat balapan masih tertahan karena keberadaan safety car di lintasan, Hamilton melambatkan mobilnya untuk membiarkan Trulli mendahuluinya naik ke posisi tiga. Hal tersebut dilakukan Hamilton atas perintah timnya melalui komunikasi radio.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun bukan itu yang kemudian membuat FIA menjatuhkan sanksi berat berupa diskualifikasi pada sang juara dunia. Sesaat setelah balapan, Hamilton dan manajer tim, David Ryan dipanggil steward untuk dimintai keterangan terkait insiden tersebut. Saat itulah Hamilton dan Ryan memberikan laporan palsu yang kemudian disebut "menyesatkan" oleh FIA.
"Dalam pertemuan yang dilakukan sekitar satu jam setelah balapan selesai, Stewards dan Race Director menanyai Lewis Hamilton dan Tim Manager David Ryan secara spesifik soal apa yang sebenarnya terjadi dan apakah ada instruksi yang diberikan pada Hamilton untuk membiarkan Trulli menyalip," demikian pernyataan resmi FIA seperti diberitakan Autosport.
"Keduanya, si pembalap dan manajer tim mengatakan tak ada instruksi seperti itu diberikan. Race Director secara spesifik menanyakan Hamilton apakah dia secara sadar membiarkan Trulli mendahuluinya. Hamilton bersikeras kalau dia tak melakukan itu," lanjut pernyataan tersebut.
Keterangan FIA tersebut jelas bertentangan dengan rekaman komunikasi radio antara Hamilton dengan timnya. Apalagi Martin Withmars kemudian juga menyebut kalau dirinya memang meminta Hamilton membiarkan Trulli mendahuluinya untuk duduk di posisi tiga.
(din/din)