Kisah Hollywood Brawn GP

Jelang GP Brasil

Kisah Hollywood Brawn GP

- Sport
Minggu, 18 Okt 2009 07:03 WIB
Sao Paulo - Brawn GP lahir mendadak. Kemunculannya pun tak lepas dari kisah sedih. Tap di usia yang sangat muda Brawn GP malah sudah sukses bangkit dari puing-puing kehancuran, persis seperti jalinan kisah drama di film ala Hollywood.

Bulan Januari lalu belum ada yang namanya Brawn GP. Tapi tengoklah saat ini, ketika musim tersisa dua seri lagi. Tim dengan bos Ross Brawn tersebut nyaris memastikan gelar juara dunia konstruktor, bahkan tanpa perlu tambahan satu angka pun di GP Brasil.

Satu-satunya yang bisa membatalkan kepastian tersebut di Interlagos hanyalah jika duo Red Bull bisa finis satu-dua, dengan para pembalap Brawn gagal bikin angka. Artinya, Brawn GP tetap akan langsung jadi jawara jika saja ada satu driver Red Bull yang retire.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di awal musim tentu takkan ada yang mengira performa Brawn GP bisa sedemikian luar biasa. Terlebih karena mereka hanya "jelmaan" dari tim Honda yang sudah menyatakan mundur dari gelaran F1 pada Desember 2008.

Dua pembalap Honda saat itu, Jenson Button dan Rubens Barrichello, juga sempat terkatung-katung nasibnya akibat keputusan mundur tersebut. Mereka terancam tak membalap. Beruntung Ross Brawn maju, membangkitkan tim dan mengubahnya jadi Brawn GP.

Pada awalnya kebahagiaan bisa terselamatkan mungkin hanya diprediksi berjalan sesaat. Siapa kira kalau bak burung Phoenix, Brawn GP melesat seperti terlahir kembali dari reruntuhan Honda.

Brawn GP mendulang poin demi poin dari kedua pembalapnya, yang kini juga saling bertarung di pucuk klasemen pembalap, melibas tim-tim tangguh lainnya seperti Ferrari dan McLaren.

Baik Button, yang semusim sebelumnya hanya meraih tiga angka, tiba-tiba memenangi enam dari tujuh balapan awal. Barrichello si pembalap veteran yang mungkin banyak dinilai sudah "habis" pun seperti jadi muda lagi dan bisa unjuk gigi.

Kini gelar juara dunia konstruktor ada di depan mata. Brawn GP juga dapat melengkapi kesuksesan itu dengan mengantarkan Button jadi juara dunia. Sungguh sebuah kisah dramatis.

"Ini adalah kisah luar biasa dan ini pastinya sangat seperti film Hollywood," seru Button ceria di Reuters.

"Aku tahu tim ini sama sekali baru dan ada banyak orang berpengalaman dalam tim, tapi akan jadi momen spesial buat semua orang (saat kami jadi juara) sama seperti kami finis satu-dua di Australia," lanjut si pembalap Inggris menggambarkan selubung kebahagiaan di timnya saat ini.

(krs/arp)

Hide Ads