Nama Kobayashi mungkin belum tenar-tenar amat di ajang F1. Namun, orang niscaya mulai ngeh setelah melihat kiprahnya dalam seri penutup musim ini di GP Abu Dhabi.
Pembalap Toyota asal Jepang yang baru menjalani balapan 'Jet Darat' sejak menggantikan Timo Glock di GP Brasil bulan lalu tersebut tampil memikat dan bahkan mendulang angka di balapan keduanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Capaian Kobayashi itu pun tak ayal bikin namanya langsung mencuri perhatian. Dengan sejumlah pergantian susunan pembalap F1 yang terjadi musim depan, dia niscaya jadi salah satu incaran.
Hal ini lantas membuat Toyota gerak cepat. Lewat Direktur Motorsport John Howett tim itu pun langsung memberi sinyal kuat bahwa Kobayashi akan dipertahankan untuk musim depan.
Si pembalap bersangkutan jelas senang. Apalagi kalau mengingat karirnya di dunia membalap sudah ada di ujung tanduk. Masalahnya, jika dia tak diberi peluang membalap oleh Toyota di dua seri musim ini, bisa jadi Kobayashi sudah pulang kampung dan beraksi di dapur.
Sebelum ditarik Toyota, Kobayashi sempat jadi juara GP2 Asia musim 2008-09. Namun, dia lantas malah melempem di seri GP2 sehingga membuat kelanjutan karir membalapnya terancam.
"Aku tak punya dana, tak ada dana. Jadi aku tak bisa membalap lagi di GP2 tahun depan. Aku mungkin akan kembali ke Jepang untuk kembali bekerja di restoran sushi ayahku (jika tak lagi bisa membalap)," curhat Kobayashi di Reuters.
Perkara meracik sushi ternyata memang bukan hal asing untuknya. "Benar lho, seperti itu dua bulan lalu. Saat aku masih 16 tahun pun aku bekerja di sana bikin sushi."
Meski begitu, dapur sushi kini tampaknya masih harus menunggu. Dengan adanya minat besar terhadap dirinya, Kobayashi bertekad terus berusaha meraih prestasi besar di lintasan balap.
"Aku masih harus membenahi banyak hal. Aku harus meningkatkan penampilan di kualifikasi dan aku masih butuh waktu. Tapi dua pekan terakhir sudah bagus sekali buatku," lugasnya.
(krs/key)