Kecelakaan Senna Kesalahan Senna
Rabu, 21 Apr 2004 16:59 WIB
Jakarta - Nama Ayrton Senna selalu harum, terlebih setelah pahlawan Brasil dari arena Formula 1 itu tewas dalam kecelakaan tragis di Imola 10 tahun silam. Padahal menurut Damon Hill Senna tewas karena kesalahannya sendiri.Demikian penuturan Hill kepada Sunday Times saat memorinya dibuka lagi tentang tragedi GP San Marino 1 Mei 1994. Mantan pembalap Inggris itu memang punya hubungan dengan Senna karena keduanya memperkuat tim yang sama kala itu, yakni Williams Renault. Dan ini adalah pernyataan pertama Hill tentang tragedi terebut.Senna, yang saat itu telah merenguh gelar juara dunia sebanyak tiga kali, meninggal dunia dalam usia 34 tahun setelah menabrak pagar sirkuit Imola di tikungan Tamburello.Hill merasa yakin tidak ada yang salah dengan mobil yang digunakan Senna saat itu. Ia menunjuk kecepatan sebagai faktor penting terjadinya kecelakaan fatal tersebut, bahwa Senna dirasa melaju terlalu cepat di tikungan maut itu."Saya yakin dia melakukan kesalahan, tapi banyak orang tidak akan pernah percaya bahwa dia bisa melakukan kesalahan. Kenapa tidak? dia melakukan banyak kesalahan sepanjang karirnya." ujar Hill seperti dilansir F1-live, Selasa (20/4/2004). "Dia selalu ingin mencapai batasan kecepatan bahkan melewatinya. Dia bahkan lebih siap untuk bertabrakan dengan lawannya daripada harus kalah,” tambah juara dunia 1996 ini. Hill mengaku tidak pernah membantah bahwa almarhum adalah sosok yang fantatis, baik sebagai pembalap maupun sebagai pribadi. Namun ia menyebut Senna sebagai salah satu pembalap legendaris F1 yang “tidak tersentuh” (untouchabled)."Pendapat ini mungkin sebuah pelanggaran atas kekeramatan dewa-nya pembalap. Ayrton memang seorang pembalap besar, seseorang dengan sifat kemanusiaan yang luar biasa. Tapi dia juga bukan tuhan. Dia memiliki kekurangan dan kelemahan, sama seperti Anda atau saya.”Hill juga tidak setuju jika kecelakaan Senna dikaitkan dengan kesalahan pada mobil yang dikendarainya. "Itu bukan kesalahan orang lain jika dia tetap menginjak pedal gas ketika seharusnya dia bisa melepaskannya." (a2s/)