Pengisian bahan bakar di tengah balapan jadi salah satu hal yang paling menarik dari balapan F1. Namun dengan berbagai pertimbangan, mulai musim ini aturan tersebut dihapuskan.
Regulasi tersebut membuat mobil harus menambah kapasitas tanki bahan bakar, demi bisa membawanya dalam jumlah yang lebih banyak. Daya tampung tanki bahan bakar mobil F1 meningkat dua kali lipat dari yang sebelumnya 120 liter menjadi 240 liter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami duduk dia atas sebuah roket yang besar. Anda duduk di atas sebuah bom waktu yang berbahaya dan bisa kapan saja meledak, meski kami tahu F1 adalah olahraga yang berbahaya. Itu risiko yang harus kami ambil, dan sebagai pembalap hal tersebut tak mengkhawatirkan saya," ungkap Lewis Hamilton di Crash.
Buntut masalah lain dari banyaknya jumlah bahan bakar yang dibawa adalah bertambahnya kesulitan mengendalikan mobil karena bobot yang bertambah dengan drastis.Β
"Mobil tak akan berhenti dengan cepat dan akan jauh lebih berat saat direm. Tapi mobil ini dibangun untuk menghadapi tekanan yang berat," lanjut juara dunia 2008 itu.
Peringatan soal bertambahnya kapasitas bahan bakar mobil juga dilontarkan Jenson Button. Di lap-lap awal saat tanki bahan bakar masih terisi penuh, akan menjadi periode yang krusial.
"Delapan kg bahan bakar bisa menimbulkan kerusakan, jadi tak masalah apakah jumlahnya 80 kg atau 160 kg. Buat sistem mobil itu bukan masalah, tapi mobilnya sangat berat sekarang. Juga sangat sulit dengan remnya. Saya sudah mencobanya di simulator, dan sulit sekali saat mengerem," ungkap Button.
(din/key)