Di GP Australia sebelumnya yakni tahun 2008 dan 2009, nasib Kubica selalu sial. Pembalap yang kini membela Renault itu mengalami tabrakan setelah berhasil mencapai posisi lima besar.
Namun cerita itu praktis berubah tahun ini. Kubica yang start dari posisi sembilan merangsek ke posisi ketiga setelah pit stop pertama. Dia kemudian merangkak ke urutan kedua setelah Sebastian Vettel yang ketika itu memimpin lomba keluar lintasan di lap 26. Posisi kedua itu berhasil ia pertahankan hingga finis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sayangnya, saya tidak selalu beruntung di Australia dalam dua tahun terakhir. Saya bisa saja finis dan naik podium dengan mudah," tukas Kubica di Autosport.
"Jujur saja, kami tidak menyangka bisa finis di podium untuk Renault dan diri saya sendiri. Ini adalah hasil yang spesial. Kami sangat bekerja keras selama musim dingin dan ini adalah hasil terbaik yang kami bisa dapat di awal musim balapan. Terima kasih untuk seluruh tim," lanjut pembalap yang merajai latihan bebas pertama Jumat lalu tersebut.
"Kami harus tetap realistis, kami bukan pihak yang menyelesaikan lomba dan naik ke podium dengan normal. Kami harus terus bekerja keras dan saya yakin kami cepat atau lambat dapat berada di jalur yang tepat," pungkas mantan driver BMW Sauber itu.
(arp/arp)











































