Rio Belajar Banyak Soal Pemilihan Ban

Rio Belajar Banyak Soal Pemilihan Ban

Mercy Raya - Sport
Jumat, 08 Apr 2016 03:15 WIB
Rio Belajar Banyak Soal Pemilihan Ban
Foto: Getty Images/Mark Runnacles
Jakarta - Setelah menjalani balapan di Australia dan Bahrain, pebalap Indonesia, Rio Haryanto, mengaku belajar banyak soal pemilihan ban untuk jet daratnya.

Dalam dua balapan tersebut, Rio satu kali finis, yakni di Bahrain. Sementara, pada balapan perdananya, di Australia, ia gagal finis lantaran mobilnya mengalami masalah.

Di Bahrain, Rio, yang start dari urutan ke-20, sempat merangsek naik ke urutan ke-14 sebelum akhirnya finis di urutan ke-17. Menjelang akhir balapan, ia mengaku bahwa degradasi ban menyulitkan dirinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi dua jam sebelum lomba kami ada diskusi dengan engineer dan mereka bilang bahwa ban yang paling bagus untuk dipakai saat itu adalah menukar dari soft ke medium, tetapi terbukti (ban) itu tidak yang paling cepat karena yang juara pun memakai yang soft dan super soft saja," ujar Rio.

Rio pun mendapatkan pelajaran berharga. Ia mengaku, pada balapan berikutnya bakal lebih fleksibel untuk pemilihan ban.

"Awalnya pemilihan ban saya dan (rekan setimnya, Pascal) Wehrlein sama: soft, soft dan medium. Kemudian Wehrlein ganti jadi soft, soft, dan super soft. karena degradasi bannya yang medium lebih cepat dari pada super soft atau soft."

"Nah, bagi saya jadi pengalaman berharga supaya ke depannya dia bisa lebih fleksibel jangan terlalu menuruti apa kata tim," tambahnya.

Lalu, bagaimana dengan strategi ban untuk balapan berikutnya di Shanghai?

"Untuk di Shanghai ban yang disediakan tetap tiga yaitu soft, medium, dan super soft. Tapi, untuk strategi lomba saya belum bisa memutuskan sekarang karena katerisktik setiap sirkuit itu beda. Jadi, harus melihat dulu perfoma ban saat di free practice seperti apa," kata Rio.

"Saat free practice nanti kita akan menentukan strategi lombanya seperti apa," tambahnya.

(roz/roz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads