Mercedes Menyongsong GP Singapura dengan Penasaran dan Antusias

Mercedes Menyongsong GP Singapura dengan Penasaran dan Antusias

Kris Fathoni W - Sport
Rabu, 07 Sep 2016 12:05 WIB
Foto: Mark Thompson/Getty Images
London - GP Singapura 2015 sudah memberi pelajaran penting untuk Mercedes yang kini menyongsong seri balapan itu dengan rasa penasaran sekaligus antusias.

Dalam balapan di Marina Bay tahun lalu cuma ada satu mobil Mercedes yang finis, dengan Nico Rosberg menempati posisi empat. Sementara Lewis Hamilton mengalami masalah mesin dan gagal finis. Hasil itu mengonfirmasi kecenderungan tak kompetitif Mercedes di sirkuit tersebut setelah sebelumnya Rosberg dan Hamilton juga cuma menyudahi sesi kualifikasi di baris ketiga.

Dengan raihan 12 poin lewat finis keempat Rosberg, hasil di GP Singapura tersebut juga menjadi pencapaian terburuk Mercedes sepanjang 2015--Mercedes juga cuma memetik 12 poin di GP Hongaria, tapi dalam balapan itu Rosberg dan Hamilton bisa finis pada posisi delapan dan enam secara berurutan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai balapan tak memuaskan di Marina Bay, Mercedes pun langsung melakukan evaluasi. Dari evaluasi itu solusi diklaim sudah ditemukan, yang juga membantu laju Mercedes sisa musim, dan kini akan diujicobakan dalam GP Singapura 2016 pada 18 September mendatang.

"Kami tak kompetitif tahun lalu dan saya pikir kami sudah tahu alasannya. Kami saat itu sudah punya kesimpulan yang membantu kami di balapan-balapan berikutnya dan juga sepanjang musim, dan di Singapura (dalam balapan berikutnya) kami akan mengecek apakah asumsi kami saat itu memang benar," ucap bos motorsport Mercedes Toto Wolff di Autosport.

"Tapi tak ada satu solusi ajaib karena yang berjalan keliru bukan cuma satu hal. Banyak hal yang mungkin saling berpengaruh dan itulah mengapa saya penasaran dan antusias untuk melihat bagaimana penampilan kami dalam balapan di Singapura berikutnya.

"Anda dapat melihat bahwa kami sudah menemukan racikan tepat karena mobil kami merupakan kompromi terbaik (sepanjang musim). Ada pula tim lain yang punya kekhususan tertentu--tim yang tampil amat baik di sirkuit-sirkuit seperti Singapura dengan downforce tinggi, tapi tak kompetitif di sirkuit seperti Monza.

"Jadi ini adalah tentang menemukan kompromi tepat dan itulah mengapa kami ingin melihat apa yang akan terjadi di Singapura," bebernya.


(krs/din)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads