Hal itu dikatakan oleh Keke Rosberg, juara dunia F1 1982 yang juga ayah dari Nico Rosberg selaku kampiun F1 musim 2016 ini. Penilaian tersebut tak lepas dari sepak terjang Verstappen pada seri terakhir, GP Abu Dhabi.
Di balapan itu pebalap Red Bull tersebut melintir di tikungan pertama Sirkuit Yas Marina usai menyenggol mobil Nico Huelkenberg (Force India) sehingga posisinya sempat melorot, tapi akhirnya mampu finis keempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ia pebalap yang sangat berbakat tapi ia butuh sedikit arahan. Ia acapkali membuang (potensi meraih) hasil-hasil bagus dan F1 adalah mengenai hasil," lanjutnya.
Verstappen menjalani musim penuh pertamanya di F1 pada 2015 bersama Scuderia Toro Rosso. Ia masih bernaung di bawah panji tim itu pada empat seri awal musim ini sebelum "naik kelas" ke Red Bull.
Pada balapan pertama bersama Red Bull, pebalap Belanda kelahiran Belgia 19 tahun lalu itu langsung mencatatkan kemenangan pertamanya di F1 sekaligus membuat Verstappen menjadi pebalap termuda F1 yang memenangi seri grand prix.
[Baca juga: Verstappen: Dari 'Pebalap di Bawah Umur' Menjadi Juara F1 Termuda]
Pun begitu, aksi Verstappen beberapa kali juga menuai kritikan dari pebalap lain maupun pengamat akibat manuver-manuvernya, salah satunya di GP Belgia pada akhir Agustus lalu.
[Baca juga: Verstappen Dituding Dapat Perlindungan dari FIA]
Verstappen menyudahi musim ini di peringkat lima klasemen sementara. Total tujuh kali ia berhasil naik podium alias finis di tiga besar.
(krs/mrp)