Hamilton sukses menjadi juara dunia Formula 1 2017. Dia harus menunggu selama 13 seri untuk mengambil alih pimpinan klasemen dari pebalap asal Jerman itu.
Usai menjadi juara di Monza, Hamilton melaju. Hal itu juga dibantu dengan kecelakaan dua mobil Ferrari saat menjalani balapan di GP Singapura.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serunya perebutan gelar juara musim 2017, diibaratkan Hamilton seperti persaingan Federer dan Nadal dari lapangan tenis. Duel dua petenis papan itu selalu seru, kesalahan kecil dari salah satunya akan menjadi penentu hasil laga.
"Seb menunjukkan ketegangan yang lebih pada musim ini dibandingkan sebelumnya. Tak satu pun dari kami seorang superman, dan semua orang bisa gagal di bawah tekanan ekstrem. Beberapa mencapai titik itu, cepat atau lambat," kata Hamilton di Sports Mole.
"Ini seperti tenis. Andai (Roger) Federer bermain melawan (Rafael) Nadal, salah satu menunggu kelemahan kecil dari yang lai, karena setengah persen saja sudah cukup," dia menambahkan.
(cas/ran)











































