Seperti diketahui, topan super bernama Hagibis tengah melanda Jepang. GP Jepang yang kebetulan digelar akhir pekan ini pun terkena dampaknya.
Sesi latihan ketiga dan kualifikasi yang sedianya digelar Sabtu (12/10/2019) dibatalkan. Kualifikasi digeser ke hari Minggu (13/10/2019) pagi atau beberapa jam sebelum balapan.
Artinya pebalap hanya menjalani aktivitas lintasan selama dua hari, yakni pada hari Jumat dan Minggu. Tapi situasi ini disebut Ricciardo tak memberikan masalah besar untuk pebalap, minimal pada dirinya.
Sebab ia menilai selama ini justru banyak waktu yang terbuang di lintasan, dengan sistem dua hari latihan bebas plus kualifikasi dan satu hari balapan. Ia percaya jadwal itu bisa dipadatkan saja menjadi dua hari.
Dengan dua hari aktivitas trek, para pebalap bisa punya waktu istirahat lebih. Apalagi tahun depan F1 menjadwalkan 22 seri, dengan target jangka panjang menggelar hingga 25 balapan per musim.
Baca juga: Free Practice I GP Jepang Dikuasai Mercedes |
"Anda bisa menuntaskan cukup banyak hal dalam dua hari dan akhir pekan yang lebih pendek kok. Dengan 22 balapan tahun depan, alih-alih menghabiskan lima hari di tiap akhir pekan, tiba pada hari Rabu dan pergi pada Minggu atau Senin, akan menyenangkan kalau bisa diperpendek sehari," ujar Ricciardo dikutip Crash.
"Dengan begitu 22 balapan lebih bisa dijalani. Karena di F1, kita terlalu banyak melakukan latihan. Saya rasa kami tak butuh sampai empat jam latihan bebas."
"Toh sebagian besar latihan itu juga dibatasi oleh jatah ban. Saya akan senang saja kalau bisa menghabiskan lebih sedikit waktu di lintasan dan memadatkan jadwalnya," tandasnya.
Simak Video "RI Mau Gelar Formula 1, Sekali Balapan Butuh Uang Rp 1,1 T!"
[Gambas:Video 20detik]
(raw/pur)