Hendri Pardede: Diabetes, Obesitas, dan Boston Marathon

Picture Story

Hendri Pardede: Diabetes, Obesitas, dan Boston Marathon

Andhika Prasetya - Sport
Minggu, 05 Jun 2022 07:09 WIB

Jakarta - Komitmen Hendri Pardede memilih gaya hidup sehat patut diacungi jempol. Usia bukan alasan baginya untuk merubah gaya hidupnya hingga finish Boston Marathon.

Komitmen Hendri Pardede memilih gaya hidup sehat patut diacungi jempol. Usia bukan alasan baginya untuk merubah gaya hidupnya hingga finish Boston Marathon.

Hendri Pardede (50) identik dengan dunia lari karena olahraga ini inklusif dan mudah dilakukan siapa saja. Ia memulai berlari secara konsisten sejak usia 40 tahun.

Komitmen Hendri Pardede memilih gaya hidup sehat patut diacungi jempol. Usia bukan alasan baginya untuk merubah gaya hidupnya hingga finish Boston Marathon.

Β  Hendri tidak sembarangan mengkonsumsi makanan, yaitu makanan yang direbus, dikukus, ditumis, dan sesekali dipanggang.Β  Β  Β 

Komitmen Hendri Pardede memilih gaya hidup sehat patut diacungi jempol. Usia bukan alasan baginya untuk merubah gaya hidupnya hingga finish Boston Marathon.

Siapa sangka, 10 tahun lalu Hendri mengalami kelebihan berat badan mencapai 94 kilogram karena pola hidup yang tidak sehat. Sejak saat itulah, Hendri perlahan merubah gaya hidupnya dengan olahraga dan nutrisi seimbang. Berat badannya saat ini 59 kilogram.

Komitmen Hendri Pardede memilih gaya hidup sehat patut diacungi jempol. Usia bukan alasan baginya untuk merubah gaya hidupnya hingga finish Boston Marathon.

Kini, Hendri memiliki tubuh atletis meski tidak berusia muda lagi. Hendri mengatakan, penyakit diabetes yang diidapnya dulu sudah sembuh berkat gaya hidup sehat yang ia jalani.Β Tidak hanya berlari, Hendri membentuk ototnya dengan olahraga kalistenik dan freeletics karena latihan tersebut tidak harus di gym. Ia kerap mengunggah cara latihannya di akun Instagram miliknya.Β 

Komitmen Hendri Pardede memilih gaya hidup sehat patut diacungi jempol. Usia bukan alasan baginya untuk merubah gaya hidupnya hingga finish Boston Marathon.

Pria yang kerap disapa Coach Hendri ini pernah merasakan sulit untuk konsisten berlari dan hidup sehat, tetapi ia tetap termotivasi atas dukungan teman-temannya.t.Β 

Komitmen Hendri Pardede memilih gaya hidup sehat patut diacungi jempol. Usia bukan alasan baginya untuk merubah gaya hidupnya hingga finish Boston Marathon.

Menurut Hendri, Momen inilhah yang paling dikenangnya adalah ketika ia finish di Boston Marathon, Amerika Serikat.Β 

Komitmen Hendri Pardede memilih gaya hidup sehat patut diacungi jempol. Usia bukan alasan baginya untuk merubah gaya hidupnya hingga finish Boston Marathon.

Berkat konsistensinya, Hendri berhasil menamatkan berbagai perlombaan full marathon 42,2 kilometer. Momen yang paling dikenangnya adalah ketika ia finish di Boston Marathon, Amerika Serika

Komitmen Hendri Pardede memilih gaya hidup sehat patut diacungi jempol. Usia bukan alasan baginya untuk merubah gaya hidupnya hingga finish Boston Marathon.

Boston Marathon dikenal memiliki syarat ketat bagi pelari untuk lolos kualifikasi. Hendri mengaku bangga bisa mengharumkan Indonesia dengan finish Boston Marathon plus berlari memakai sepatu buatan lokal yang dibekali teknologi pelat karbon.Β 

Komitmen Hendri Pardede memilih gaya hidup sehat patut diacungi jempol. Usia bukan alasan baginya untuk merubah gaya hidupnya hingga finish Boston Marathon.

Hendri sudah 3 kali lolos kualifikasi Boston Marathon. Capaian medali tahun 2021 ini ia persembahkan juga untuk mendiang sang ibunda.

Komitmen Hendri Pardede memilih gaya hidup sehat patut diacungi jempol. Usia bukan alasan baginya untuk merubah gaya hidupnya hingga finish Boston Marathon.

Hendri ingin ilmu yang ia peroleh bisa ditransfer ke orang lain. Untuk itu, ia membuat tim Stronger Than Before dengan harapan anggotanya bisa menerapkan pola hidup yang ia jalani.Β 

Komitmen Hendri Pardede memilih gaya hidup sehat patut diacungi jempol. Usia bukan alasan baginya untuk merubah gaya hidupnya hingga finish Boston Marathon.

Hendri mengaku prihatin melihat banyaknya olahragawan yang sering lupa pada pola makan makanan sehat. Hendri yang belajar dari pengalaman masa lalu, mengatakan bahwa banyak orang saat ini ingin hidup sehat tapi tidak konsisten pada pola hidup sehat.

Komitmen Hendri Pardede memilih gaya hidup sehat patut diacungi jempol. Usia bukan alasan baginya untuk merubah gaya hidupnya hingga finish Boston Marathon.

Pria kelahiran Sumatera Utara ini juga sering mengisi kelas privat berlari, seperti saat di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Ia menekankan pentingnya running form guna menghindari cidera.Β Beberapa kali Hendri mengisi seminar seputar dunia lari dengan harapan bisa memasyarakatkan berlari dan hidup sehat.Β 

Hendri Pardede: Diabetes, Obesitas, dan Boston Marathon
Hendri Pardede: Diabetes, Obesitas, dan Boston Marathon
Hendri Pardede: Diabetes, Obesitas, dan Boston Marathon
Hendri Pardede: Diabetes, Obesitas, dan Boston Marathon
Hendri Pardede: Diabetes, Obesitas, dan Boston Marathon
Hendri Pardede: Diabetes, Obesitas, dan Boston Marathon
Hendri Pardede: Diabetes, Obesitas, dan Boston Marathon
Hendri Pardede: Diabetes, Obesitas, dan Boston Marathon
Hendri Pardede: Diabetes, Obesitas, dan Boston Marathon
Hendri Pardede: Diabetes, Obesitas, dan Boston Marathon
Hendri Pardede: Diabetes, Obesitas, dan Boston Marathon
Hendri Pardede: Diabetes, Obesitas, dan Boston Marathon
Hide Ads