Dulu Ginola dan Beckham, Kini Ronaldo dan Neymar

Dulu Ginola dan Beckham, Kini Ronaldo dan Neymar

- Sport
Rabu, 08 Okt 2014 11:16 WIB
Foto-foto: Getty Images, AFP
Jakarta -

Sepakbola sebagai sebuah industri sudah bukan lagi melulu urusan aksi mengolah si kulit bundar. Di luar lapangan, para bintang lapangan hijau itu pun sudah jadi role model.

Ambil contoh Neymar. Tak cuma piawai menggocek dan bikin gol, penyerang internasional Brasil itu juga menarik perhatian dengan penampilannya yang selalu trendi.

Di Piala Dunia 2014 lalu, meskipun hanya berlangsung sebulan, Neymar tak membiarkan para penonton melihatnya dengan gaya yang itu-itu saja. Dia pun menyempatkan diri untuk nyalon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Neymar tak perlu repot, tinggal panggil stylist ke hotel tim, gaya rambut bisa berubah. Hari ini berambut cokelat, besok Neymar sudah jadi pirang. Dia tak pelit. Pesepakbola 22 tahun itu membujuk rekan-rekannya untuk bersenang-senang dengan gaya baru menjelang pertandingan.



Sayang, aksi menawan Neymar terhenti dengan cara yang pilu. Dia dibekap cedera tulang punggung belakang di babak perempatfinal. Sejak itu Brasil menjadi macan ompong dan kehilangan gaya.

Situasi serupa ada di tim nasional Portugal. Cristiano Ronaldo tak hanya jadi sorotan karena penampilan gemilang bersama klub. Sebagai pemain terbaik dunia 2013, aksinya bersama rekan-rekan satu negara dinantikan.

Tak cuma itu, seperti Neymar, publik akan menantikan gaya rambut apa yang dipilih Ronaldo dalam sebuah pertandingan. Tak hanya satu dua kali Ronaldo mengubah gaya rambut saat turun minum.



Di Piala Dunia lalu, gaya rambut Ronaldo kembali disoal. Sebab, statistik menunjukkan Ronaldo lebih giat berganti gaya rambut dibandingkan membuat gold an assist. Sepanjang fase grup, Ronaldo hanya bikin satu gol, dua assist tapi dia tampil dengan tiga gaya rambut berbeda dalam tiga laga yang dilakoni.

Sampai, sampai Presiden FIFA Sepp Blatter tak bisa menahan diri untuk mengomentari kebiasaan Ronaldo itu.

"Pemain yang satu ini (Ronaldo) menghabiskan lebih banyak uang untuk penata rambut daripada pemain yang satunya lagi (Lionel Messi). Tapi tak masalah sih," ucap Blatter.

Ya memang tidak apa-apa. Toh, lapangan hijau memang sudah jadi papan reklame raksasa dengan 2 model yang bergerak bebas di atasnya. Perang bukan lagi tentang dua klub raksasa tapi juga produsen apparel sponsor. Maka menjadi sebuah hal yang lumrah jika para pemain berdandan maksimal.

Soal postur, tak perlu lagi dipusingkan. Mereka sudah pasti mempunyai postur ideal dengan perut sixpact yang dipadu kilauan efek keringat dan ekspresi suka, sedih, kecewa dan apa saja sesuai kejadian di sana.

Nah, kalau di tengah lapangan hijau dengan banyak aturan ini itu saja mereka bisa bergaya, apalagi di luar lapangan. Kontrak ratusan miliar dari klub membuat mereka leluasa memilih fashion dan style yang diinginkan. Apalagi tuntutan model tak berhenti di tengah lapangan. Pemotretan majalah, sponsor dan ancaman paparazzi membuat mereka mau tidak mau untuk selalu tampil gaya.

Neymar menunjukkan diri memang "sudah dari sono-nya" doyan berpenampilan oke. Gayanya up to date dan tak memalukan. Tampang cute-nya juga membuat dia makin oke degan gaya ala rapper yang doyan memakain topi terbalik. Dua anting besar juga terlihat oke di daun telingan kanan dan kiri. Soal tato, Neymar tak hanya punya satu tapi ada beberapa macam yang dirajah di atas kulitnya.

Sebelum dua pemain muncul sebagai trend setter, dua pendahulu mereka masih awet dibicarakan sebagai pria-pria metroseksual. David Ginola tak cuma piawai menggocek bola, tapi dia punya gaya sendiri.

Berasal dari Prancis, wajar jika dia melek mode. Penampilannya dendi dengan kostum yang pas dan rambut yang oke lekat benar dengan dengan mantan pemain yang pernah membela Paris saint-Germain, Tottenham Hotspur dan Everton itu.

Penampilan Ginola makin perlente setelah gantung sepatu. Kebetulan profesinya kian menuntut untuk makin peduli dengan penampilan. Dia menjadi aktor.

David Beckham mengukuhkan potensi lapangan bola tak tak melulu adu otot. Beckham menjadi pionir dan ikon pesepakbola metroseksual. Aktivitas sehari-hari memang berpanas-panas di bawah terik matahari atau akrab dengan hujan air atau salju, tapi kulit wajah tetaplah harus kinclong.

Beckham tak sembunyi-sembunyi melakukannya. Suami Victoria Beckham itu menganggap lumrah kegiatan pria keluar masuk salon perawatan kulit.

Kalau perawatan kulit saja sangat lumrah, keluar masuk salon untuk merapikan rambut menjadi hal yang sewajarnya. Sang istri yang kebetulan punya profesi perancang dan seorang seleb papan atas otomatis punya andil dalam penampilan Beckham.



Sejak Beckham terang-terangan facial dan menjalani sederet aktvitas di salon perawatan pria mana yang tak mengikutinya? Buat Beckham, Ginola, Ronaldo dan Neymar, penampilan oke itu jugalah yang memantik rejeki mengalir deras. Sponsor, bintang iklan, sampul majalah seolah akan antri untuk bisa mendapatkan model dengan wajah dan postur oke itu.

(fem/a2s)

Hide Ads