ACL adalah adalah urat di dalam sendi yang menjaga kestabilan sendi lutut. Cedera ini kerap terjadi pada atlet sepakbola, futsal, basket, badminton, tenis dan beladiri. Tak hanya atlet, masyarakat atau orang biasa juga bisa mengalaminya jika tidak hati-hati.
Cedera tersebut pada umumnya terjadi jika seseorang ketika sedang berlari tiba-tiba berhenti, lalu berputar arah hingga membuat lutut terpuntir dan mendarat dengan posisi lutut yang salah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengetahui lebih dalam soal cedera ACL, Tim Royal Sports Medicine Centre melakukan kegiatan Arthrocopy Live Surgery. Kegiatan ini sebagai pelatihan operasi tentang cedera ACL, berupa rekonstruksi dengan menggunakan berbagai system yang ada dan akan ditayangkan secara langsung.
Menurut salah satu dokter di klinik tersebut, dr. IGM Febry Siswanto, SpOT kegiatan ini digelar untuk memberikan dan mentransfer pengetahuan tentang penanganan cedera khususnya ACL.
"Karena jika penanganan yang tepat oleh dokter yang tepat akan mengurangi risiko cedera yang lebih serius. Penanganan yang tepat akan memberikan solusi medis yang berkelanjutan untuk mendukung dan meningkatkan performa para atlet & pelaku olahraga untuk kembali ke aktivitas berolahraga dan meningkatkan gaya hidup modern yang sehat dan berkualitas," ujarnya di Jakarta, Sabtu (27/2) pagi WIB.
Klinik Royal Sports Medicine Centre pun mempraktekan dengan melakukan pembenahan kepada 10 pasien yang mengalami cedera di lutut, panggul, pergelangan tangan dan kaki. Pasien-pasien tersebut langsung dibedah. Caranya pembedahan minimal invasif yaitu pembedahan yang dilakukan hanya dengan sayatan kecil pada sendi untuk memasukkan kamera dan alat operasi.
Lebih lanjut dokter Febry menjelaskan operasi arthroscopy dapat dilakukan pada sendi lutut, sendi panggul, sendi pergelangan kaki, sendi bahu, sendi siku, ataupun pada sendi pergelangan tangan.
Arthroscopy disebutnya memiliki kelebihan, antara lain luka operasi kecil sekitar 2-10 mm sehingga rasa sakit akibat pembedahan jauh berkurang dengan resiko infeksi yang lebih kecil dan pemulihan yang lebih cepat.
"Arthroscopy ini tak menimbulkan rasa sakit, dan pemulihannya bisa lebih cepat. Banyak pemain-pemain basket, sepakbola yang juga pernah mengambil cara itu," sambungnya.
Klinik Royal Sports Medicine Centre yang terletak di Sunter itu memang sudah lama menangani berbagai jenis cedera olahraga. Klinik itu pun juga menjalin kerjasama dengan beberapa klub olahraga, baik sepakbola, basket, bulutangkis, dan olahraga extreme.
Sebut saja Persipura Jayapura, Persipura Jayapura, Persija Jakarta, dan Barito Putra dari ranah sepakbola. Lalu di bulutangkis ada PB Jaya Raya Jakarta dan PB Djarum. Sementara dari ranah basket ada Satria Muda, Pelita Jaya, JNE Bandung Utama, dan Hangtuah Sumsel.
(ads/mrp)