Kisah hidup mantan pebulutangkis nasional Susy memang tengah dijadikan sebuah film yang bakal tayang tahun ini. tayang di tahun 2019. Untuk mendekatkan dengan pecinta bulutangkis, promosi film itu dilakukan di sela-sela turnamen bulutangkis Indonesia Open di Istora mulai 16-21 Juli.
Di Istora, film "Susi Susanti - Love All" bekerja sama dengan Indonesia Open 2019, membuka official booth dan melakukan penayangan video teaser 30 detik. Kemudian pada 19 Juli digelar meet and greet Bersama Laura Basuki (berperan sebagai Susy Susanti) dan Daniel Mananta (produser film) serta merilis teaser poster untuk pertama kalinya. Lantas dilanjutkan meet and greay Bersama Dion Wiyoko (berperan sebagai Alan Budikusuma) dan sutradara Sim F pada saat final, 21 Juli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lewat film ini, saya berharap penonton tahu bagaimana dulu, kami juga kalau kalah di-bully, bagaimana proses menjadi juara, pengorbanan kerja keras, hari-hari di asrama, ada di film itu. Orang awam belum tentu tahu pada saat kami jatuh bagaimana untuk bangkit lagi, dari siapa saja yang mendukung. Prosesnya itu ada suka, ada duka, ada kegembiraan menjadi satu," kata Susy kepada pewarta.
Alan, suami Susy, juga menyebut jika film itu mengisahkan hubungan asmara mereka. Predikat pengantin olimpiade, sesama peraih emas Olimpiade 1992 Barcelona, bukan sebuah hal yang mudah didapatkan.
"Waktu pacaran sama Susy dulu itu dilarang, bukan dilarang enggak boleh, tapi mereka menyarankan agar kami fokus. Makanya, saya berpikir, wah ini jalan satu-satunya untuk meyakinkan mereka adalah olimpiade, kalau enggak bubar nih," ujar Alan kemudian tertawa.
"Berat ya waktu itu, kebetulan tiga atau empat bulan sebelumnya down juga, sebab 2-3 mingguan saya enggak bisa main, enggak bisa latihan. Saat Olimpiade 1992 itu, saat kami bertanding kalau kalah, banyak sekali beban, walaupun kepala rasanya suda mau pecah, namun itu tantangan," kata Alan.
(fem/raw)