Singapura -
The Apprentice: ONE Championship memasuki episode terakhir pekan depan. Kenali dulu dua finalis yang bertarung mendapatkan hadiah utama. Siapa saja?
Panggung terakhir disajikan untuk dua finalis The Apprentice, mantan direktur sales, Jessica Ramella dari Venezuela, dan mantan juara seni bela diri campuran dari Filipina, Louie Sangalang. Keduanya berhasil melewati 11 minggu yang penuh tantangan fisik serta penuh drama.
Keduanya akan bersaing memperebutkan hadiah senilai 250 ribu dolar AS atau sekitar Rp 3,5 miliar serta posisi sebagai Chief of Staff ONE. Nantinya pemenang akan bekerja langsung di bawah arahan Chairman dan CEO ONE Championship, Chatri Sityodtong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baik Jessica maupun Louie telah berhasil sejauh ini memperlihatkan tekad, ketabahan sejati, dan kerja keras. Akan tetapi, mereka melalui jalan yang berbeda untuk sampai ke titik ini.
 The Apprentice: ONE Championship memasuki episode terakhir pekan depan. Kenali dulu dua finalis yang bertarung mendapatkan hadiah utama. Jessica Ramella dari Venezuela dan Louie Sangalang dari Filipina. Foto: dok.The Apprentice: ONE Championship |
Jessica meninggalkan keluarganya dalam situasi sulit pada usia 18 tahun untuk mengukir jalannya sendiri. Dia bepergian dari satu negara ke negara lain, mengejar impian profesionalnya di dunia korporat yang keras.
Jessica adalah seorang perfeksionis, dan seringkali dia terlihat terlalu sempurna, yang merupakan sesuatu yang telah diwaspadai Chatri sejak awal. Jessica dikenal sebagai pribadi yang kerap beradu argumen dengan peserta lainnya.
Hebatnya Jessica tidak pernah berada di posisi tiga terbawah di setiap episodenya. Sementara itu pesaing Jessica adalah Louie Sangalang yang merupakan mantan petarung.
Lihat juga video 'Ejekan Khabib untuk McGregor yang TKO Lawan Poirier':
[Gambas:Video 20detik]
Lahir di Baguio City, Filipina, Louie pernah menjadi pecandu alkohol dan remaja pemberontak yang terlibat perkelahian.Dia menjadi seorang ayah pada usia 21 tahun.
Kemudian pada usia 23 tahun, Louie didiagnosis menderita kanker usus buntu. Dia selamat dari cobaan itu dan diberi kesempatan hidup kedua.
Saat itulah dia menemukan seni bela diri sebagai jalan keluar dan memilih tarung bebas sebagai pelampiasannya. Dia bahkan merebut gelar juara URCC Featherweight Championship dan memegang sabuk pada selang 2003-2005.
Usai karier profesionalnya di atas ring berakhir, Louie memutuskan terjun ke dunia profesional. Berbagai bidang pernah dijalaninya mulai dari keuangan mikro, hiburan, perhotelan, kasino, outsourcing proses bisnis, dan asuransi.
Pada tahun 2018, Louie menjadi penyintas kanker Filipina pertama yang menyelesaikan North Pole Marathon. Pada tahun yang sama, ia menyelesaikan Ironman Filipina perdana dan dipromosikan mendapatkan sabuk ungu di Brazilian jiu-jitsu oleh Profesor Fernando Salvador di bawah Asosiasi Pedro Sauer BJJ.
Chatri mengatakan baik Jessica maupun Louie adalah pesaing tangguh karena masing-masing dengan kekuatan dan kelemahannya sendiri.
Mereka sempat mengalami kegagalan serta kesuksesan dalam kompetisi ini. Tetapi pada akhirnya mereka berdua sudah menunjukkan keterampilan mengesankan yang membedakan diri mereka dari kandidat lainnya.
Dalam final, Chatri dan tamu istimewa Anthony Tan, CEO Grab, akan menempatkan Jessica dan Louie melalui wawancara yang intens - mungkin wawancara kerja terberat dalam hidup mereka - untuk menemukan siapa mereka sebenarnya.
"Ini adalah kompetisi di mana hanya yang kuat yang bertahan. This is not your grandfather's Apprentice (ini bukan warisan kakekmu)," ujar Chatri dalam rilis kepada detikSport.