Mengenal Dua Finalis The Apprentice: ONE Championship

Mengenal Dua Finalis The Apprentice: ONE Championship

Mohammad Resha Pratama - Sport
Kamis, 10 Jun 2021 01:25 WIB
The Apprentice: ONE Championship memasuki episode terakhir pekan depan. Kenali dulu dua finalis yang bertarung mendapatkan hadiah utama. Jessica Ramella dari Venezuela dan Louie Sangalang dari Filipina.
Mengenal duan finalis The Apprentice: ONE Championship (dok.The Apprentice: ONE Championship)

Lahir di Baguio City, Filipina, Louie pernah menjadi pecandu alkohol dan remaja pemberontak yang terlibat perkelahian.Dia menjadi seorang ayah pada usia 21 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian pada usia 23 tahun, Louie didiagnosis menderita kanker usus buntu. Dia selamat dari cobaan itu dan diberi kesempatan hidup kedua.

Saat itulah dia menemukan seni bela diri sebagai jalan keluar dan memilih tarung bebas sebagai pelampiasannya. Dia bahkan merebut gelar juara URCC Featherweight Championship dan memegang sabuk pada selang 2003-2005.

ADVERTISEMENT

Usai karier profesionalnya di atas ring berakhir, Louie memutuskan terjun ke dunia profesional. Berbagai bidang pernah dijalaninya mulai dari keuangan mikro, hiburan, perhotelan, kasino, outsourcing proses bisnis, dan asuransi.

Pada tahun 2018, Louie menjadi penyintas kanker Filipina pertama yang menyelesaikan North Pole Marathon. Pada tahun yang sama, ia menyelesaikan Ironman Filipina perdana dan dipromosikan mendapatkan sabuk ungu di Brazilian jiu-jitsu oleh Profesor Fernando Salvador di bawah Asosiasi Pedro Sauer BJJ.

Chatri mengatakan baik Jessica maupun Louie adalah pesaing tangguh karena masing-masing dengan kekuatan dan kelemahannya sendiri.

Mereka sempat mengalami kegagalan serta kesuksesan dalam kompetisi ini. Tetapi pada akhirnya mereka berdua sudah menunjukkan keterampilan mengesankan yang membedakan diri mereka dari kandidat lainnya.

Dalam final, Chatri dan tamu istimewa Anthony Tan, CEO Grab, akan menempatkan Jessica dan Louie melalui wawancara yang intens - mungkin wawancara kerja terberat dalam hidup mereka - untuk menemukan siapa mereka sebenarnya.

"Ini adalah kompetisi di mana hanya yang kuat yang bertahan. This is not your grandfather's Apprentice (ini bukan warisan kakekmu)," ujar Chatri dalam rilis kepada detikSport.


(mrp/pur)

Hide Ads