Salom, pebalap Moto2 yang membela tim SAG, meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan dalam sesi latihan bebas kedua di Sirkuit Catalunya, Jumat (3/6/2016) lalu. Insiden itu terjadi di tikungan 12, di mana dia terjatuh dalam kecepatan tinggi dan kemudian menabrak pembatas lintasan.
Pada malam harinya, para pebalap MotoGP melakukan pertemuan dengan Komisi Keselamatan. Dalam pertemuan itu, para pebalap mendiskusikan ide pembatalan event-event pada hari Sabtu-Minggu (latihan bebas ketiga, kualifikasi, dan balapan).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin, saya menangis bersama adik saya karena dia (Salom) masih sangat muda dan ini adalah sebuah bencana," ujar Aleix.
"Bersama Pol, kami sempat berpikir bahwa hal yang paling baik adalah tidak membalap karena saya merasa kosong," tambahnya.
"Namun, saat melakukan pertemuan dengan Komisi Keselamatan, Carmelo mengatakan kepada kami bahwa pihak keluarga meminta kami untuk tetap balapan. Jadi, untuk sekarang yang paling penting adalah keinginan mereka," kata pebalap Suzuki itu seperti dikutip Motorsport.
Dalam pertemuan dengan Komisi Keselamatan, CEO Dorna Carmelo Ezpeleta memang menghubungi keluarga Salom. Menurut Ezpeleta, keluarga Salom berharap balapan tetap digelar sesuai rencana.
Menyusul meninggalnya Salom, pihak penyelenggara telah memutuskan adanya perubahan desain lintasan, termasuk di titik tempat Salom mengalami kecelakaan.
"Hal yang paling menyedihkan adalah betapa cepatnya kita melupakan segalanya. Kemarin (Jumat) pada pukul 4 sore kecelakaan terjadi, dan pada pukul 6 kami berada di trek berusaha untuk mengubah (desain) untuk sesi berikutnya. Kami berusaha untuk meningkatkan keselamatan di setiap trek dan bekerja bersama Komisi Keselamatan. Namun, yang terjadi kemarin benar-benar ketidakberuntungan," kata Aleix.
(mfi/mfi)